Example: air traffic controller

1 ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

1 ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINANDAN MOTIVASI KERJATERHADAP KINERJAPEGAWAI(Studi Pada Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan PerlindunganMasyarakat Provinsi Jawa Tengah)Oleh:Rokhmaloka Habsoro Abdilah(C2A606096)Dr. Hj. Indi Djastuti, purpose of this research is to test and analyzethe influence ofleadership style and work motivation on employees performance (Study on theemployees ofBadan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah).The sample used in this research consists of 60 respondents from 106employees. The methodof sampling used is by purposive sampling, method dataanalysis used are multiple linear regression on the results of dataanalysis, the regression equations obtained are as follows:Y = 0,465 X1+ 0,398 X2 The result of the reseacrh usingt test thatleadership style and workmotivationhave positive significant influence toemployees performance.

Teori-teori Kepemimpinan Dalam Mulyadi dan Rivai (2009 ) dikemukakan beberapa teori kepemimpinan, yaitu: 1. Teori Sifat, Teori ini memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi sifat-sifat yang tampak dari pemimpin. Adapun sifat atau karakteristik, dan kemampuan yang luar biasa yang dimiliki seorang pemimpin, antara lain: ...

Tags:

  Retio, Kepemimpinan, Teori kepemimpinan

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of 1 ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

1 1 ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINANDAN MOTIVASI KERJATERHADAP KINERJAPEGAWAI(Studi Pada Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan PerlindunganMasyarakat Provinsi Jawa Tengah)Oleh:Rokhmaloka Habsoro Abdilah(C2A606096)Dr. Hj. Indi Djastuti, purpose of this research is to test and analyzethe influence ofleadership style and work motivation on employees performance (Study on theemployees ofBadan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah).The sample used in this research consists of 60 respondents from 106employees. The methodof sampling used is by purposive sampling, method dataanalysis used are multiple linear regression on the results of dataanalysis, the regression equations obtained are as follows:Y = 0,465 X1+ 0,398 X2 The result of the reseacrh usingt test thatleadership style and workmotivationhave positive significant influence toemployees performance.

2 Theresult of the research simultantly using F test, shows that all of the independentvariables influence significant toemployees coefficientdeterminant (R2) is which means 68%employees performancevariationexplained by independent variables, where as 32% explained by another variableswhich is not :leadership style, work motivation, employees performance2 PENDAHULUANL atar Belakang MasalahOrganisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadardengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terusmenerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2008).Organisasi berisikan orang-orang yang mempunyai serangkaian aktivitas yang jelas dan dilakukan secaraberkelanjutan guna mencapai tujuan organisasi.

3 Semua tindakan yang diambildalam setiap kegiatan diprakarsai, dan ditentukan oleh manusia yang menjadianggota organisasi, dimana manusia sebagai pendukung utama setiap organisasiapapun bentuk organisasi itu (Mulyadi dan Rivai, 2009).Gibson,et all(1995) menjelaskan bahwakinerja organisasi tergantungpada kinerja pegawainya, atau dengan kata lain kinerja pegawai akan memberikankontribusi pada kinerja organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal,yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuanorganisasi, dan dikatakan buruk jika sebaliknya (Masrukhin dan Waridin,2006).

4 Kinerja pegawai erat kaitannya dengan penilaian kinerja, untuk itu penilaiankinerja pegawai perlu dilakukan oleh suatu organisasi. Penilaian kinerja(performance evaluation) yaitu proses untuk mengukur atau mengevaluasi hasilpekerjaan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi(Rivai, 2003). Dengan kata lain penilaian kinerja ditentukan oleh hasil kegiatansumber daya manusia (SDM) dengan standar kinerja yang telah ditetapkanorganisasi perkembangannya, melakukan penilaian kinerja pegawai tidaklahsederhana. Karena dalam penilaian kinerja memerlukan syarat, indikator, sertaterdapat elemen-elemen atau variabel-variabel yang mempengaruhinya (Supardi,2010).

5 Adapun beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kinerja pegawaimenurut Wirawan (2009), serta Suranta (2002) antara KEPEMIMPINAN , gaya KEPEMIMPINAN yang biasa diterapkan pimpinankepada bawahan atau pegawai dalam rangka proses kerja, motivasi kerjayang biasa diberikan pemimpin atauorganisasi kepada bawahan atau organisasi ada dua pihak yang saling tergantung dan merupakanunsur utama dalam organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawaisebagai bawahan (Mulyadi danRivai, 2009). KEPEMIMPINAN pemimpin dalamsuatu organisasi dirasa sangat penting, karena pemimpin memiliki peranan yangstrategis dalam mencapai tujuan organisasi yang biasa tertuang dalam visi danmisi organisasi (Suranta, 2002).

6 KEPEMIMPINAN ialah kemampuan danketerampilan seseorang atau individu yang menduduki jabatan sebagai pimpinansatuan kerja, untuk mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya,untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa, sehingga melalui perilaku yangpositif tersebut dapat memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuanorganisasi (Siagian, 2002). Kemudian Basuki dan Susilowati (2005) menyatakanbahwa pemimpin merupakan titik sentral dalam manajemen, sedangkanmanajemen merupakan titik sentral dari dan Rivai (2009) memaparkan bahwapemimpin dalamkepemimpinannya perlu memikirkan dan memperlihatkan gaya kepemimpinanyang akan diterapkan kepada pegawainya.

7 Gaya KEPEMIMPINAN yaitu normaperilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebutmencobamempengaruhi perilaku orang lain (Handoko, 2003). Gaya KEPEMIMPINAN atasandapat mempengaruhi kesuksesan pegawai dalam berprsetasi (Suranta, 2002).Dengan kata lain gaya KEPEMIMPINAN atasan dapat berpengaruh pada kinerjapegawai dalam suatu elemen yang bernilai penting dalam organisasi selain gayakepemimpinan adalah motivasi kerja. Motivasi ialah faktor yang kehadirannyadapat menimbulkan kepuasan kerja, dan meningkatkan kinerja pegawai (Umar,1999). Handoko (2003) menjelaskanbahwa motivasi kerja yaitu keadaaan dalampribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatantertentu guna mencapai suatu tujuan.

8 Dengan demikian motivasi merupakanvariabel penting, dimana motivasi perlu mendapat perhatian besarbagi organisasidalam peningkatan kinerja penelitian tentang PENGARUH gaya KEPEMIMPINAN , dan motivasikerja terhadap kinerja pegawai pernah dilakukan, dengan menunjukkan hasil yangberbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan Suranta (2002);Cahyono danSuharto (2005); Rachmawati, Warella, dan Hidayat (2006); Masrukhin danWaridin (2006); Kusumawati (2008); Baihaqi (2010);Analisa(2011),menunjukkan hasil bahwa gaya KEPEMIMPINAN dan motivasi kerja berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

9 Kemudian terdapat pulapenelitian dengan hasil yang menunjukkan bahwa gaya KEPEMIMPINAN danmotivasi kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawaiseperti penelitian yang dilakukan oleh Guritno dan Waridin (2005); serta Parlindadan Wahyuddin (2009).Dalam perkembangannya, gaya KEPEMIMPINAN dan motivasi kerja tidakhanya diperhatikan oleh organisasi swasta, melainkan organisasi pemerintah jugadalam meningkatkan kinerja pegawai. Adapun organisasi pemerintah satudiantaranya adalah Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat(KESBANGPOL dan LINMAS) Provinsi Jawa Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah dalammeningkatkan kinerja pegawainya dihadapkan pada kendala yang timbul, yaitumasih rendahnya pemahaman tupoksi dari pegawai dalam mendukungpelaksanaan tugas.

10 Dimanauntuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas yang adasetiap pegawai harus senantiasa memiliki pemahaman yang baik terhadap apayang telah menjadi tupoksinya(Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP) Tahun 2010).Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan kesenjangan (gap) terhadap apayang seharusnya atau apa yang diharapkan organisasi (setiap pegawai harussenantiasa memiliki pemahaman yang baik terhadap apa yang telah menjaditupoksinya, untuk mendukung pelaksanaan setiap tugas yang ada) dengan apayang senyatanya terjadi di lapangan (masih rendahnya pemahaman tupoksi daripegawai dalam mendukung pelaksanaan tugas)


Related search queries