Example: marketing

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Meniran (Phyllanthus niruri - …

5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Meniran (Phyllanthus niruri ) Taksonomi Secara ilmiah, Meniran memiliki. klasifikasi sebagai berikut : (BPOM RI, 2008) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Euphorbiales Suku : Euphorbiaceae Genus : Phyllanthus Spesies : Phyllanthus niruri L. Gambar Tumbuhan Meniran (Kardinan, 2004) 6 Karakterisik dan morfologi Meniran (Phyllanthus niruri L.) Habitus berupa semak semusim setinggi 30-100 cm. Batang berupa batang masif, bulat, licin, tak berambut, berdiameter 3 mm, berwarna hijau. Daun majemuk dan saling berseling. Anak daun berjumlah 15-24, berbentuk bulat telur, ujung daun tumpul dan pangkalnya membulat. Panjang daun 1,5 cm, lebar 7 mm, bertepi rata, dan berwarna hijau.

dan DNA (Werdhasari, 2014). ... Gambar 2.2 Struktur dasar lobules hati (Moore K, Dalley A, Agur A, 2014) 13 ... (Alfa-keto acid) dan senyawa lain (Guyton, 2016). 4) Fungsi hati sebagai penetralisir obat-obatan dan ekskresi hormon Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti

Tags:

  Fusing, Dan dan, Struktur

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Meniran (Phyllanthus niruri - …

1 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Meniran (Phyllanthus niruri ) Taksonomi Secara ilmiah, Meniran memiliki. klasifikasi sebagai berikut : (BPOM RI, 2008) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Euphorbiales Suku : Euphorbiaceae Genus : Phyllanthus Spesies : Phyllanthus niruri L. Gambar Tumbuhan Meniran (Kardinan, 2004) 6 Karakterisik dan morfologi Meniran (Phyllanthus niruri L.) Habitus berupa semak semusim setinggi 30-100 cm. Batang berupa batang masif, bulat, licin, tak berambut, berdiameter 3 mm, berwarna hijau. Daun majemuk dan saling berseling. Anak daun berjumlah 15-24, berbentuk bulat telur, ujung daun tumpul dan pangkalnya membulat. Panjang daun 1,5 cm, lebar 7 mm, bertepi rata, dan berwarna hijau.

2 Bunga berupa bunga tunggal, terletak di dekat tangkai anak daun, menggantung, berwarna putih. Daun kelopak berbentuk bintang. Benang sari dan putik tidak tampak jelas. Mahkota kecil dan berwarna putih. Buah bulat, pipih, berdiameter 2 mm dan berwarna hijau keunguan. Biji kecil, keras, berbentuk ginjal, dan berwarna coklat. Akar tunggang berwarna putih kotor (BPOM RI, 2008). Kandungan zat pada Meniran (Phyllanthus niruri L.) Gambar Kandungan Tumbuhan Meniran (Narendra , Swathi, & Swojanya, 2012) 7 Meniran juga mengandung berbagai unsur kimia yaitu Lignan, terpen flavonoid, lipid, benzenoid , steroid berupa beta-sitosterol dan alcanes berupa triacontacal dan triacontanol. Komponen lainnya berupa tanin, vitamin C, dan vitamin K.

3 Serta banyak mengandung mineral terutama kalium, damar dan zat penyamak (Kardinan dan Kusuma, 2004). Pada penelitian yang dilakukan unit laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana didapatkan hasil kandungan Meniran sebagai berikut : Tabel Kandungan Zat Meniran No. Kandungan Nilai Kuantitas (mg/100g) 1. Flavonoid 677,27 2. Fenol 1972,21 3. Tanin 14045,48 4. Vitamin C 9506,69 Antioksidan 1) Definisi dan klasfikasi Antioksidan Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya radikal bebas yang dapat melawan pengaruh bahaya radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif,yaitu hasil dari reaksi reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi dalam tubuh (Nurdianti L , Tusnila lilis , 2017).

4 Antioksidan berdasarkan mekanisme reaksinya dibagi menjadi tiga macam, yaitu : a. Antioksidan Primer Antioksidan primer bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal baru, yaitu mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak (Siahaan, Pangkahila & Aman, 2017) 8 negatifnya sebelum senyawa radikal bebas bereaksi. Antioksidan primer mengikuti mekanisme pemutusan rantai reaksi radikal .Antioksidan primer adalah antioksidan yang sifatnya sebagai pemutus reaksi berantai (chain-breaking antioxidant) yang bisa bereaksi dengan radikal-radikal lipid dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil. Contoh antioksidan primer adalah Superoksida Dismutase (SOD), Glutation Peroksidase (GPx), katalase dan protein pengikat logam (Sayuti, Rina, 2015).

5 B. Antioksidan Sekunder Antioksiden sekunder disebut juga antioksidan eksogeneus atau non enzimatis. Antioksidan ini kerja dengan cara mengkelat logam yang bertindak sebagai pro-oksidan, menangkap radikal dan mencegah terjadinya reaksi berantai. Senyawa pengkelat logam yang membentuk ikatan-ikatan dengan logam sifatnya efektif sebagai antioksidan sekunder karena hanya senyawa ini menurunkan potensil redoks dan karenanya menstabilkan bentuk teroksidasi dari ion-ion logam. Pengkelat ion-ion logam ini sering disebut sinergis karena dapat meningkatkan aktivitas antioksidan fenolik. Contoh antioksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin C, -caroten, isoflavon, bilirubin dan albumin. Potensi antioksidan ini dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan cara menangkapnya (scavenger free radical) sehingga radikal bebas tidak beraksi dengan komponen seluler (Sayuti, Rina, 2015).

6 C. Antioksidan Tersier Antioksidan tersier bekerja memperbaiki kerusakan biomolekul yang disebabkan radikal bebas. Berdasarkan sumbernya antioksidan dibagi dalam dua 9 kelompok, yaitu antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia) dan antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami) (Sayuti, Rina, 2015). Antioksidan alami banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran dan buah-buahan, sedangkan yang termasuk dalam antioksidan sintetik yaitu butil hidroksilanisol (BHA), butil hidroksittoluen (BHT), propilgallat, dan etoksiquin (Sayuti, Rina, 2015). 2) Mekanisme antioksidan endogen didalam tubuh Enzim superoksida dismutase (SOD) akan mengubah radikal superoksida (O2 ) yang dihasilkan dari respirasi serta yang berasal dari lingkungan, menjadi hidrogen peroksida (H2O2), yang masih bersifat reaktif.

7 SOD terdapat di dalam sitosol dan mitokondria. Peroksida dikatalisis oleh enzim katalase dan glutation peroksidase (GPx). Katalase mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat elektron donor dan satu molekul H2O2 menjadi substrat elektron akseptor, sehingga 2 molekul H2O2 menjadi 2 H2O dan O2 (Werdhasari, 2014). Di dalam eritrosit dan jaringan lain, enzim glutation peroksidase (GPx) mengkatalisis destruksi H2O2 dan lipid hidroperoksida dengan menggunakan glutation tereduksi (GSH), melindungi lipid membran dan hemoglobin dari serangan oksidasi oleh H2O2, sehingga mencegah terjadinya hemolisis yang disebabkan oleh serangan akan dioksidasi menjadi GS-SG. Agar GSH terus tersedia untuk membantu kerja enzim GPx, maka GS-SG ini harus direduksi lagi menjadi GSH.

8 Fungsi ini diperankan oleh enzim glutation reduktase (GRed). H2O2 yang tidak 10 dikonversi menjadi H2O, dapat membentuk radikal hidroksil reaktif (OH ) apabila bereaksi dengan ion logam transisi (Fe2+/Cu+). OH bersifat lebih reakif dan berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan sel melalui peroksidasi lipid, protein dan DNA (Werdhasari, 2014). Di pihak lain, tubuh tidak mempunyai enzim yang dapat mengubah OH menjadi molekul yang aman bagi sel. Tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas bila jumlahnya tidak berlebihan, dengan mekanisme pertahanan antioksidan endogen. Bila antioksidan endogen tidak mencukupi, tubuh membutuhkan antioksidan dari luar. Berbagai tanaman maupun obat sintetis dapat berperan sebagai antioksidan eksogen (Werdhasari, 2014).

9 Meniran sebagai antioksidan Meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan yaitu sebagai antioksidan, antibiotik, hepatoprotektor, antipiretik, antitusif, antiplatelet, antiinflamasi, antivirus, diuretik, ekspektoran, antidiabetik ( menurunkan kadar glukosa darah), antibakterial, anti urolithiasis, antihiperurisemia, antineoplastik, anti amnestik, dan immunostimulan (Lee N, Khoo W, Adnan M et al, 2016). Mekanisme flavonoid dan vitamin C sebagai antioksidan pada Meniran berbeda tapi akan saling melengkapi untuk mengurangi dampak kerusakan sel. Mekanisme flavonoid dengan cara menangkap radikal bebas, memutus rantai radikal bebas, mengikat logam, menghambat enzim oksidase, melepaskan molekul oksigen dan mendonorkan elektron, sedangkan vitamin C berperan sebagai antioksidan 11 sekunder sebagai penghancur superoksida (O2 -), radical peroxyl scavenger, dan menghambat peroksidasi lipid (Winarsi, 2011).

10 Tabel Gambaran Umum Potensi Terapi P. niruri Potensi Temuan Utama Referensi Hepato-protektivitas Penelitian secara in-vitro dan in-vivo menunjukkan adanya peran protektif terhadap berbagai agen hepatotoksik non-Timbal. (Amin, et al., 2012) (Bhattacharyya, Pal P, Sil P, 2014) (Bhattacharyya ,Ghosh, Sil, P, 2013) Antioksidan Penelitian in-vitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol P. niruri memiliki kandungan flavonoid yang tinggi, sedangkan ekstrak aqueous memiliki kandungan fenol dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) tinggi. (Amin Z, Abdulla, Ali Alshawsha et al ,2012) 12 Hepar Anatomi Hepar Hepar adalah organ terbesar di dalam tubuh yang menempati superior cavum abdominis pada kwadran kanan atas abdomen.


Related search queries