Example: bachelor of science

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN . Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting peranannya dalam rangka menciptakan kinerja yang optimal. Ketika seseorang mendapatkan kepuasan dalam bekerja ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan kemampuannya, untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga produktivitas dan kinerja pegawai akan meningkat secara optimal. Karyawan yang memiliki kepuasan tinggi dalam pekerjaannya memiliki kinerja yang lebih baik dalam menjalankan tugasnya dari pada mereka yang merasa tidak puas atas pekerjaannya (dalam Mangkunegara, 2011:1). Menurut Koesmono (2005) kepuasan kerja merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau karyawan terhadap pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan, kompensasi, hubungan antar teman kerja, hubungan sosial di tempat kerja dan sebagainya. Dapat dikatakan kepuasan kerja adalah terpenuhinya keinginan serta kebutuhan melalui pekerjaan yang telah dilakukan. Menurut Mosadeghard (2008), kepuasan kerja merupakan elemen penting dari perspektif organisasi, karena mengarah pada komitmen organisasi yang lebih tinggi dari karyawan.

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting peranannya dalam rangka menciptakan kinerja yang optimal. Ketika seseorang mendapatkan kepuasan dalam bekerja ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan kemampuannya, untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga ...

Tags:

  Altar, Pendahuluan 1, Pendahuluan, 1 latar belakang, Belakang

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB I. PENDAHULUAN . Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting peranannya dalam rangka menciptakan kinerja yang optimal. Ketika seseorang mendapatkan kepuasan dalam bekerja ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan kemampuannya, untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga produktivitas dan kinerja pegawai akan meningkat secara optimal. Karyawan yang memiliki kepuasan tinggi dalam pekerjaannya memiliki kinerja yang lebih baik dalam menjalankan tugasnya dari pada mereka yang merasa tidak puas atas pekerjaannya (dalam Mangkunegara, 2011:1). Menurut Koesmono (2005) kepuasan kerja merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau karyawan terhadap pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan, kompensasi, hubungan antar teman kerja, hubungan sosial di tempat kerja dan sebagainya. Dapat dikatakan kepuasan kerja adalah terpenuhinya keinginan serta kebutuhan melalui pekerjaan yang telah dilakukan. Menurut Mosadeghard (2008), kepuasan kerja merupakan elemen penting dari perspektif organisasi, karena mengarah pada komitmen organisasi yang lebih tinggi dari karyawan.

2 Komitmen yang tinggi akan berdampak pada keberhasilan pengembangan, efektivitas dan efisiensi organisasi serta menurunnya tingkat turn over pada organisasi tersebut. Kepuasan kerja dapat diukur dengan 1. pengukuran sikap karyawan mengenai lingkungan kerja pada pekerjaan itu sendiri, promosi, pembayaran, dan rekan kerja. Kepuasan kerja menurut Sulistiyani dan Rosidah (dalam Dhermawan,dkk. 2012) salah satu variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah motivasi yang ditunjukkan dengan dukungan aktivitas yang mengarah pada tujuan. Ghulam dan Sajid (2012) menyatakan kurangnya motivasi dapat menyebabkan guru kurang berhasil dalam mengajar, hal ini membuktikan memberikan motivasi adalah hal yang sangat penting. Ahmed dkk. (2010) menyatakan bahwa motivasi dapat diuraikan sebagai arah atau ketekunan individu dalam berusaha untuk mencapai tujuannya yang lebih baik. Horwitz et al. (2003) memperkirakan bahwa karyawan mendapatkan motivasi tinggi melalui lingkungan kerja yang menantang dan dukungan dari manajemen puncak.

3 Dapat dikatakan motivasi akan dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal seperti seorang karyawan yang ingin mendapatkan nilai yang baik dalam penilaian kinerja maka akan menentukan perilaku karyawan dalam memenuhi syarat untuk mencapai penilaian kinerja tersebut. Faktor eksternal seperti kebijakan perusahaan, kenaikan pangkat, gaji, penghargaan dan keadaan kerja, dan serta pekerjaan yang mengandung hal-hal seperti tanggung jawab. Seseorang akan termotivasi apabila ada dukungan dari manajemen dan atasan suatu perusahaan serta lingkungan kerja perusahaan tersebut yang akan berdampak pada kepuasan kerja karyawan tersebut. Kepuasan kerja merupakan hal yang penting di bidang manajemen sumber daya manusia. Kepuasan kerja, motivasi dan self-efficacy merupakan variabel 2. yang saling berkaitan untuk membantu meningkatkan kinerja karyawan. Self- efficacy dan motivasi tinggi akan mendukung kepercayaan diri seseorang dalam pencapaian tujuannya serta mencapai kepuasan kerja yang tinggi.

4 Menurut Dewi (2014) Self-efficacy tinggi akan menimbulkan kepuasan kerja yang tinggi dan rendahnya self-efficacy akan menimbulkan kepuasan kerja yang cenderung rendah. Penelitian yang dipaparkan di atas menunjukkan fakta bahwa faktor self- efficacy mempengaruhi kepuasan kerja serta tidak langsung juga mempengaruhi motivasi karyawan. Bandura (dalam Betz, 2004) menyatakan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan individu bahwa ia dapat berhasil menjalankan perilaku yang dibutuhkan oleh situasi tertentu. Dengan kata lain self-efficacy adalah keyakinan seseorang pada kemampuan diri sendiri untuk dapat memperoleh keberhasilan diri. Keberhasilan diri merupakan kepercayaan orang lain pada kemampuan seorang individu untuk dapat melalui situasi tertentu. Keyakinan seseorang erat kaitannya dengan motivasi untuk lebih percaya kepada kemampuan diri sendiri. Untuk itu, self-efficacy sangat dibutuhkan pada diri karyawan guna mengasah kemampuan pada bidang yang digeluti serta melaksanakan tugas yang diberikan atasan secara optimal sehingga kepuasan kerja karyawan akan meningkat.

5 Menurut Dewi (2014) motivasi dan self-efficacy sangatlah penting guna meningkatkan kinerja karyawan sehingga karyawan akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi terhadap perusahaan tersebut. Maka dari itu, sudah sepatutnya motivasi diberikan pada setiap organisasi atau perusahaan baik swasta maupun pemerintahan. Oleh karena itu Djamaludin (2009) dan Lodjo (2013) berpendapat 3. bahwa motivasi dan self-efficacy sangatlah penting dan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja sehingga seorang karyawan akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan dapat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan. Penelitian ini dilakukan di Inna Grand Bali Beach Hotel yang merupakan hotel bintang lima yang mulai beroperasi pada tahun 1966 dan sekarang telah menjadi hotel yang dikenal oleh masyarakat luas sampai ke kancah internasional. Dengan menyandang gelar tersebut Inna Grand Bali Beach Hotel harus mampu menyediakan pelayanan terbaik untuk para wisatawan yang berkunjung. Setiap bagian dari pelayanan terhadap pengunjung harus diperhatikan, maka baik dari atasan dengan karyawan, karyawan dengan karyawan harus mempunyai hubungan yang baik antar mereka agar dapat mempunyai rasa saling memiliki satu sama lain yang akan berdampak pada proses pelayanan wisatawan.

6 Berdasarkan wawancara dengan Manpower Manager Inna Grand Bali Beach Hotel menunjukkan bahwa jumlah karyawan pada Inna Grand Bali Beach Hotel berjumlah 457 orang. Lokasi penelitian ini dipilih karena ditemukan Masalah yang terkait dengan self efficacy, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada 10 orang karyawan diperoleh informasi terdapat permasalahan mengenai rendahnya kepuasan kerja karyawan yang diukur menurut indikator kepuasan kerja menurut Strauss dan Sayler (dalam Jumari dkk, 2013) dan disajikan dalam Tabel 4. Tabel Indikator Rendahnya Kepuasan Kerja Pada Inna Grand Bali Beach Hotel Indikator Kepuasan Kerja Menurut Fakta Kepuasan Kerja Rendah Srauss dan Sayler Gaji Karyawan mengeluh dengan sistem penggajian yang dirasa masih kurang karena terjadinya penghapusan insentif dan service Pekerjaan itu sendiri Karyawan sering tidak yakin terhadap pekerjaan yang mereka lakukan karena kurangnya pendidikan dan pelatihan Promosi Kesempatan untuk maju dan promosi bagi karyawan untuk menempati jabatan yang lebih tinggi masih dirasa kurang.

7 Supervisi Hubungan atasan dengan karyawan yang renggang membuat karyawan tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri yang dimilikinya serta kurangnya dorongan motivasi dari atasan membuat karyawan semakin tidak percaya diri Rekan kerja Kondisi antar rekan kerja yang kurang nyaman serta kurangnya koordinasi antar karyawan membuat menurunnya kepuasan kerja. Sumber : Hasil wawancara, 2015. Hasil wawancara dengan karyawan Inna Grand Bali Beach Hotel serta hasil observasi, diperoleh informasi bahwa kepuasan kerja karyawan rendah seperti yang terlihat pada Tabel Indikator rendahnya kepuasan kerja karyawan terlihat dari sistem pemberian gaji, dalam hal ini pemberian gaji karyawan yang dirasa masih belum sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan termasuk adanya penghapusan insentif dan service untuk karyawan. Keyakinan terhadap diri sendiri yang kurang pada setiap individu dalam menjalankan suatu tugas, dalam hal ini karyawan tidak yakin terhadap kemampuannya melaksanakan tugas yang 5.

8 Disebabkan oleh kurangnya pendidikan dan pelatihan serta masa kerja yang relatif singkat yaitu 1 2 tahun saja. Kesempatan untuk mendapatkan promosi sangat kurang. Dalam hal ini banyak karyawan yang merasa sulitnya mendapatkan kemajuan jabatan, ditambah dengan kurangnya perhatian dari atasan dan intensitas pendidikan dan pelatihan yang sangat jarang mengakibatkan penurunan kepercayaan diri karyawan yang berdampak pada kepuasan kerja itu sendiri. Lingkungan kerja karyawan dengan karyawan lain yang kurang menyatu akan berdampak pada kenyamanan kerja karyawan sehingga tidak fokus pada pekerjaannya. Hal ini tentunya bertolak Belakang dengan komponen kepuasan kerja yang disebutkan oleh Strauss dan Sayler (dalam Jumari dkk, 2013), ada 5 dimensi kepuasan kerja yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, promosi, supervisi dan rekan kerja. Kemampuan berinteraksi yang dirasa masih kurang serta kurangnya pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh pihak Inna Grand Bali Beach Hotel, terlihat dari adanya beberapa karyawan yang belum mampu melakukan interaksi secara optimal dan keraguan yang masih timbul saat menjalankan tugas yang diberikan atasan, maka dari itu peran motivasi dan self-efficacy diperlukan agar para karyawan mampu bekerja dengan baik dan mendapatkan kepuasan kerja yang tinggi.

9 6. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan Latar Belakang , maka dapat dirumuskan Masalah sebagai berikut. 1) Apakah self-efficacy berpengaruh pada motivasi karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel? 2) Apakah self-efficacy berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel? 3) Apakah motivasi berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel? 4) Apakah motivasi memediasi pengaruh self-efficacy pada kepuasan kerja karyawan Inna Grand Bali Beach Hotel? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk menguji pengaruh self-efficacy terhadap motivasi karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel 2) Untuk menguji pengaruh self-efficacy terhadap kepuasan kerja karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel. 3) Untuk menguji pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel. 4) Untuk menguji peran motivasi sebagai variabel pemediasi antara self- efficacy terhadap kepuasan kerja karyawan di Inna Grand Bali Beach Hotel.

10 7. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Penelitian diharapkan bermanfaat bagi kelengkapan teoritis mahasiswa dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya dalam kajian self- efficacy, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan. Diharapkan penelitian ini juga diharapkan menjadi refrensi bagi penelitian selanjutnya. 2) Kegunaan Praktis Menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengidentifikasi variabel yang berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis berupa informasi, bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan untuk meningkatkan pemahaman mengenai self-efficacy, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab adalah sebagai berikut. Bab I PENDAHULUAN Bab I memaparkan mengenai Latar Belakang Masalah , pokok Masalah , tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.


Related search queries