Example: stock market

BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi Organisasi

11 BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi Organisasi 1. Definisi Komunikasi Organisasi Berlo, mengemukakan bahwa Komunikasi sebagai suasana yang penuh keberhasilan jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut bahwa makna yang diperoleh sama dengan apa yang dimaksud. 1 Sedangkan Myers dan Myers, mengemukakan pendapatnya tentang Komunikasi sebagai titik pusat kekuatan menyatukan sehingga terjadi koordinasi antara orang-orang dan karenanya mereka akan bergerak pada suatu tindakan yang Menurut John Fiske, Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefenisikannya secara Komunikasi memiliki variasi defenisi yang tidak terhingga seperti; saling berbicara satu sama lain, penyebaran informasi, kritik dan saran, serta masih banyak lagi.

organisasi perlu dicatat, dan catatan harus dipelihara secara hati-hati agar dapat dievaluasi.13 B. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Menurut Stanley Davis budaya organisasi adalah keyakinan dan nilai bersama yang memberikan makna bagi anggota sebuah institusi arau lembaga serta menjadikan keyakinan dan nilai tersebut sebagai

Tags:

  Budaya, Komunikasi, Organisasi, Pengertian, Komunikasi organisasi, Budaya organisasi 1, Pengertian budaya organisasi, Budaya organisasi

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi Organisasi

1 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi Organisasi 1. Definisi Komunikasi Organisasi Berlo, mengemukakan bahwa Komunikasi sebagai suasana yang penuh keberhasilan jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut bahwa makna yang diperoleh sama dengan apa yang dimaksud. 1 Sedangkan Myers dan Myers, mengemukakan pendapatnya tentang Komunikasi sebagai titik pusat kekuatan menyatukan sehingga terjadi koordinasi antara orang-orang dan karenanya mereka akan bergerak pada suatu tindakan yang Menurut John Fiske, Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefenisikannya secara Komunikasi memiliki variasi defenisi yang tidak terhingga seperti; saling berbicara satu sama lain, penyebaran informasi, kritik dan saran, serta masih banyak lagi.

2 Komunikasi merupakan interaksi antar manusia melalui alat Komunikasi yang menghasilkan pesan yang pengertiannya telah sama-sama disepakati oleh para pengirim pesan. Fiske juga mengungkapkan bahwa, Komunikasi sebagai interaksi sosial sebagai proses dimana seseorang 1 Erliana Hasan. Komunikasi Pemerintahan(.Bandung: PT RefikaAditama, 2010),18 2 Ibid 3 Komunikasi (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005), 43 11 12 berhubungan dengan orang lain, atau proses memengaruhi perilaku, cara berpikir ataupun respon emosional, terhadap orang lain, dan tentu saja sebaliknya. Cherry mengungkapkan bahwa Komunikasi lebih menonjolkan pada kegiatan saling berbagi unsur-unsur perilaku, atau modus kehidupan, melalui perangkat-perangkat Sementara itu Merrill, berpendapat Komunikasi tidak lain adalah suatu penyesuaian pikiran, penciptaan perangkat simbol bersama di dalam pikiran para peserta.

3 Oleh karena itu untuk terbentuknya suatu pikiran atau ide yang baik bagi para pegawai maka diperlukan Komunikasi yang sangat baik. Sedangkan organinsasi didefinisikan berbeda beda oleh para ahli. Merurut Poerwodarminto, Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok), sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan Max Weber mengemukakan bahwa Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hinga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian, sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan Stoner mendefinisikan Organisasi sebagai suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama. Sedangkan Victor A. Thompson mendefinisikan 4 Ibid, 45 5 Lynn H.

4 Turner, Richard West. Pengantar TEORI Komunikasi Analisis dan AplikasiJilid 2 (Jakarta : Masalemba, 2008, 64 6 H. Rocharat Harun, Ir., , Komunikasi Organisasi (Bandung : CV. Mandar Maju, 2008),37 13 Organisasi sebagai suatu integrasi dari sejumlah orang ahli yang bekerja sama dengan sangat rasional dan impersonal untuk mencapai tujuan-tujuan yang spesifik dan telah disepakati Frank Jefkinse menjelaskan bahwa Komunikasi Organisasi adalah bentuk-bentuk Komunikasi yang diarahkan ke dalam dan ke luar (dimaksudkan sebagai antara pihak Organisasi dan publik sebagai sasaran tujuan). Pace dan Feules mengatakan bahwa Komunikasi Organisasi dapat diartikan sebagai penunjukkan dan penafsiran suatu pesan diantara unit-unit Komunikasi dari suatu Organisasi yang bersangkutan. Sedangkan Devito menjelaskan secara sederhana mengenai Komunikasi Organisasi .)

5 Baginya Komunikasi Organisasi adalah usaha pengiriman dan penerimaan pesan baik di dalam Organisasi melalui keompok formal maupun informal. 2. Alur Komunikasi Organisasi Dalam Komunikasi Organisasi , hal yang paling penting di dalamnya adalah bagaimana informasi berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah ( Komunikasi ke bawah), informasi yang bergerak dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada orang yang otoritasnya lebih tinggi ( Komunikasi ke atas), informasi yang bergerak diantara orang-orang yang mempunyai tingkatan jabatan yang sama ( Komunikasi horizontal), dan informasi atau pesan yang bergerak diantara orang-orang dan jabatan-jabatan yang tidak menjadi atasan ataupun bawahan satu dengan yang 7 Morissan, , TEORI Komunikasi Organisasi (Jakarta.)

6 Ghalia Indonesia, 2009), 25 14 lainnya dan mereka menempati bagian fungsional yang berbeda ( Komunikasi diagonal).8 a. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication) Komunikasi ke bawah adalah Komunikasi yang mengalir ke bawah dari orang-orang yang jenjang hierarkinya lebih tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Bentuk yang paling umum adalah instruksi, memo resmi, pernyataan tentang kebijakan perusahaan, prosedur, pedoman kerja, dan pengumuman perusahaan. Dalam banyak Organisasi , Komunikasi ke bawah sering kali kurang tepat dan kurang teliti. Tidak adanya informasi yang jelas yang berhubungan dengan pekerjaan dapat menimbulkan tekanan diantara para anggota Organisasi . b. Komunikasi ke Atas (Upward Communication) Komunikasi ke atas adalah situasi Komunikasi yangmana komunikator berada dalam jenjang yang lebih rendah dalam Organisasi dari pada komunikannya.

7 Organisasi yang efektif memerlukan jenis Komunikasi ini yangmana porsinya sama banyak dengan Komunikasi ke bawah. Beberapa di antaranya antara lain seperti kontak saran-saran, pertemuan kelompok, prosedur naik banding, atau pengaduan. Jika hal-hal ini tidak ada, maka orang akan mencari sesuatu cara untuk mengkomunikasikannya, seperti yang sering terjadi adalah munculnya siaran gelap pegawai di beberapa Organisasi besar. c. Komunikasi Horizontal (Horizontal Communication) 8 H. Rocharat Harun, Ir., , Komunikasi Organisasi , 45 15 Komunikasi horizontal adalah arus Komunikasi yang sering kali dilupakan dalam desain dari kebanyakan Organisasi . Meskipun arus Komunikasi vertikal (ke atas dan ke bawah) merupakan pertimbangan utama dalam desain Organisasi , namun Organisasi yang efektif juga sangat memerlukan Komunikasi horizontal.

8 Komunikasi horizontal sangat diperlukan bagi koordinasi dan integrasi dari fungsi-fungsi keorganisasian. Ketiga sistem Komunikasi inipun juga terjadi dalam sistem Komunikasi dalam birokrasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya Komunikasi horizontal ini antara lain adalah unruk mengkoordinasikan penugasan kerja, untuk berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan, untuk memecahkan masalah, untuk memperoleh pemahaman bersama, untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan, serta untuk menumbuhkan dukungan antar personal. d. Komunikasi Diagonal (Diagonal Communication) Komunikasi Diagonal adalah arus Komunikasi yang timbul akibat keinginan pegawai untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional dengan individu-individu yang tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka.

9 3. Hambatan-Hambatan dalam Komunikasi Organisasi Komunikasi yang terjadi dalam Organisasi atau lembaga tentunya tidak terlepas dari hambatan. Hambatan inilah yang kemudian yang dapat 16 mengganggu proses Komunikasi dan menimbulkan noise. Hambatan-hambatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut;9 a. Latar Belakang (Frame of Reference) Orang yang berbeda-beda dapat menafsirkan pesan Komunikasi yang sama secara berbeda-beda pula tergantung dari pengalaman mereka sebelumnya. Hal ini yang kemudian menyebabkan perbedaan proses pembuatan dan penguraian sandi. Para ahli Komunikasi sependapat bahwa hal inilah yang menjadi faktor paling penting yang dapat mengganggu kesamaan dalam Komunikasi (commonness). b. Mendengarkan Secara Selektif Ini merupakan bentuk persepsi yang selektif yangmana seseorang cenderung mengaburkan informasi baru, khususnya jika informasi tersebut bertentangan dengan kepercayaannya.

10 Jadi apabila seseorang pengarahan dari manajemennya, maka seseorang tersebut hanya akan memperhatikan hal-hal yang memperkuat kepercayaannya. c. Pertimbangan Nilai (Value Judgements) Dalam setiap situasi Komunikasi , penerima akan mengadakan pertimbangan nilai. Pada dasarnya pertimbangan ini menyangkut pemberian nilai menyeluruh kepada sebuah pesan sebelum menerima seluruh Komunikasi . d. Dapat dipercayanya Sumber (Source Credibility) 9 Ibid. 52 17 Dapat dipercayanya sumber merupakan keyakinan, keprcayaan, keyakinan dan pengakuan penerima terhadap pesan dan tindakan kepercayaan penerima kepada komunikator selanjutnya langsung mempengaruhi pandangan dan reaksi penerima terhadap pekataan, gagasan, dan tindakan komunikator.


Related search queries