BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daging 2.1.1 ... - Unimus
Proses replikasi DNA, transkripsi, dan translasi yang berlangung di dalam sel merupakan proses selular yang sangat kompleks dan diatur oleh bermacam-macam protein, baik yang berupa protein sebagai katalisator reaksi (enzim) maupun protein regulator. Ekspresi genetik pada …
Tags:
Information
Domain:
Source:
Link to this page:
Please notify us if you found a problem with this document:
Documents from same domain
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Malaria 1.
repository.unimus.ac.id(23) Siklus replikasi menyebabkan banyak eritrosit yang pecah dan rusak, berulangnya replikasi dan kerusakan menyebabkan timbulnya gejala klinis. Periode sejak gigitan nyamuk yang infektif sampai timbulnya gejala klinis dikenal sebagai masa inkubasi intrinsik.(24) Setelah beberapa kali bereplikasi, beberapa tropozoid
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pestisida 2.1.1 Pengertian dan ...
repository.unimus.ac.idPseudomonas solanacearumyang bisa mengakibatkan layu pada tanaman famili solanaceae.Contoh bakterisida yaitu Agrymicin danAgrept. e. Nematisida Nematoda yang bentuknya seperti cacing kecil panjangnya 1 cm walaupun pada umumnya pnjangnya kurang dari 200 sampai 1000 milimikron, hidup pada lapisan tanah bagian atas.
JURNAL PENELITIAN PERANCANGAN DAN ANALISIS …
repository.unimus.ac.id“Perancangan dan Analisis Jaringan LAN Berbasis VLAN di PT. Pertamina(persero) MOR IV Semarang”. Yang mana dalam hal ini ada beberapa poin yang mendasari untuk membuat karya ilmiah ini, diantaranya: pengembangangan jaringan dalam beberapa waktu ini merupakan sebuah inovasi yang tinggi pasalnya, tuntutan suatu medan pekerjaan memengaruhi ...
BAB II TINJAUAN TEORI A. Gangguan Jiwa 1. Pengertian - …
repository.unimus.ac.id7) Keterampilan, kreativitas dan bakat. 8) Perkembangan dan pola adaptasi sebagai reaksi terhadap bahaya. c. Faktor sosio-budaya (Sosiogenik) : 1) Pola dalam mengasuh anak. 2) Kestabilan keluarga. 3) Perumahan kota lawan pedesaan. 4) Tingkat ekonomi. 5) Pengaruh keagamaan dan pengaruh sosial.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Candida albicans
repository.unimus.ac.idSpecies : Candida albicans (C.P. Robin) Berkhout 1923 Sinonim : Candida stellatoidea dan Oidium albicans (Hendrawati, 2008) 2.1.2 Morfologi C. albicans C. albicans adalah jamur yang memiliki ciri oval atau lonjong (yeast), berukuran 2–3 x 4–6 µm, bertunas menghasilkan pseudomiselium baik dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Candida albicans
repository.unimus.ac.idCandida albicans a. Morfologi Candida albicans Spesies Candida salah satunya Candida albicans merupakan flora normal yang hidup pada mukosa oral, saluran pencernaan dan vagina (Sardiet al.,2013). Infeksi vagina dan oral candidiasis diperkirakan terjadi sebanyak 40 juta infeksi per tahunnya (Naglik et al., 2014).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur 2.1.1. Definisi Jamur
repository.unimus.ac.id10 jamur A.flavus yaitu koloni berwarna Hijau muda dengan bentuk koloni granular dan kompak. Hal ini sesuai dengan Elmer (1978) yang mengatakan bahwa pada isolasi murni dalam media SGA A.flavus memiliki koloni berwarna hijau kekuningan atau kuning kecoklatan (Syafurrisal, 2014). Koloni A.flavus pada saat muda berwarna putih, dan akan berubah menjadi warna hijau …
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hepatitis B - Unimus
repository.unimus.ac.idVHB kronik adalah HBaAg, dimana infksi bertahan di serum >6 bulan (EASL, 2009). Pemeriksaan HBsAg berhubungan dengan selubung permukaan virus. Sekitar 5-10% pasien, HBsAg menetap di dalam darah yang menandakan terjadinya hepatitis kronis atau carrier (Hardjoeno, 2007).
BAB II Menurut Price dan Wilson , pernafasan secara ...
repository.unimus.ac.idyang diperlukan untuk bekerjanya sistem pernafasan tersebut. Struktur pelengkap itu sendiri terdiri dari costae dan otot, difragma serta pleura. Dinding dada atau dinding thoraks dibentuk oleh tulang, otot, serta kulit. Tulang pembentuk dinding thoraks antara lain costae (12 buah), vertebra thoracalis (12 buah), sternum , clavicula dan scapula.
BAB II DASAR TEORI - Unimus
repository.unimus.ac.idmaterial yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya pasir, semen dll. Gambar 2.11. Belt conveyor dalam konstruksi 2.4 Bagian-bagian terpenting Conveyor Belt Bagian bagian terpenting dari Conveyor Belt adalah sebagai berikut : 1. Belt: Fungsinya adalah untuk membawa material yang diangkut 2.
Related documents
Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, - Unila
staff.unila.ac.idreplikasi kromosom Sel ditandai oleh hadirnya Membran yang membungkus inti, kromosom tidak nampak, krn kromosom masih dalam bentuk utas molekul DNA yang tidak menggulung. 10/21/2014 5 A. Gap-1 (G1) Terjadi sintesis persenyawaan (protein) untuk replikasi dna. Periode ini berlangsung 3-4 jam
MIKROBIOLOGI KEDOKTERAN - Unsri
repository.unsri.ac.iddari replikasi atau transformasi dari sel yang ada sebelumnya. Sel adalah struktur yang dibatasi suatu membran, bermetabolisme secara aktif dan mengandung materi hereditas. ... Kromosom Materi genetik sel Plasmid Materi genetik ekstrakromosomal Basilus (bacillus) 1.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kuantitas dan Kualitas …
etheses.uin-malang.ac.idrepetitif mengikat protein yang melindungi ujung kromosom dari degradasi, serta mencegah gen hilang ketika DNA memendek setelah satu putaran replikasi (Campbell, 2010). Allah SWT berfirman di dalam surat al-Anbiyaa (21):16,
MEKANISME TIMBULNYA RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA …
pustaka.unpad.ac.idInhibitor replikasi DNA Kuinolon Nitroimidazol Inhibitor RNA polimerase Rifampin Inhibitor fungsi ribosom Inhibitor unit 30S Aminoglikosida Tetrasiklim ... Mutasi pada kromosom menimbulkan resistensi karena tidak terjadi ikatan pada subunit 50S ribosom. e. Penghambatan pada metabolisme folat.
MUTASI GENETIK - UNUD
simdos.unud.ac.idkromosom) suatu sel yang diwariskan kepada keturunannya. ... Mutasi . 7 dapat disebabkan oleh kesalahan replikasi materi genetika selama pembelahan sel oleh radiasi, bahan kimia (mutagen), atau virus, atau dapat terjadi selama proses meiosis. Tetapi ada juga mutasi yang tidak jelas mutagennya, yang diperkirakan hanya karena suatu kealpaan atau ...
GENETIKA DASAR - UINSU
repository.uinsu.ac.idkromosom di dalam inti sel adalah pembawa faktor keturunan. Mekanisme pemindahan gen dari sel ke sel digambarkan sebagai adanya struktur yang tidak terlihat dalam bentuk deretan atau rantai, yang mengadakan duplikasi pada saat pembelahan sel. Pendapat ini didukung oleh T. Boveri (1862-1915) dan W. S. Sutton (1902), yang membuktikan