Example: biology

Edisi Maret 2021 APBN KITA - Kementerian Keuangan …

Edisi Maret 2021. Edisi Maret 2021. APBN KITA. KINERJA DAN FAKTA. JAGA MOMENTUM PEMULIHAN EKONOMI. NASIONAL MELALUI PENGUATAN PERAN. KEBIJAKAN FISKAL DAN APBN. 1. APBN KiTA : Kinerja dan Fakta foto: istock 2. Edisi Maret 2021. APBN masih menjadi instrumen penting dan bekerja luar biasa keras, untuk melindungi rakyat, untuk menangani dan menanggulangi covid-19, serta memulihkan ekonomi . Menteri Keuangan , Sri Mulyani Indrawati 3. APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Daftar Isi Ringkasan Eksekutif 7. Postur APBN 2019 15. Perkembangan Ekonomi Makro 18. Laporan Khusus 22. Penerimaan Perpajakan 44. Penerimaan Negara Bukan 50. Pajak Belanja Pemerintah Pusat 62. Transfer Daerah dan Dana Desa 70. Pembiayaan Utang 76. 4. Edisi Maret 2021. Diterbitkan oleh: Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Pelindung: Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan . Pengarah: Pimpinan Unit Eselon I Kementerian Keuangan Penanggung Jawab: Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko selaku Sekretaris Komite Asset- Liability Committee Kementerian Keuangan .

(BPP) sampai dengan 28 Februari 2021 masih menunjukkan kinerja yang baik, didukung oleh pertumbuhan realisasi Belanja Modal, Belanja Barang, dan Subsidi Hingga 28 Februari 2021, Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) telah terealisasi sebesar Rp103,03 triliun atau 12,95 persen dari pagu.

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of Edisi Maret 2021 APBN KITA - Kementerian Keuangan …

1 Edisi Maret 2021. Edisi Maret 2021. APBN KITA. KINERJA DAN FAKTA. JAGA MOMENTUM PEMULIHAN EKONOMI. NASIONAL MELALUI PENGUATAN PERAN. KEBIJAKAN FISKAL DAN APBN. 1. APBN KiTA : Kinerja dan Fakta foto: istock 2. Edisi Maret 2021. APBN masih menjadi instrumen penting dan bekerja luar biasa keras, untuk melindungi rakyat, untuk menangani dan menanggulangi covid-19, serta memulihkan ekonomi . Menteri Keuangan , Sri Mulyani Indrawati 3. APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Daftar Isi Ringkasan Eksekutif 7. Postur APBN 2019 15. Perkembangan Ekonomi Makro 18. Laporan Khusus 22. Penerimaan Perpajakan 44. Penerimaan Negara Bukan 50. Pajak Belanja Pemerintah Pusat 62. Transfer Daerah dan Dana Desa 70. Pembiayaan Utang 76. 4. Edisi Maret 2021. Diterbitkan oleh: Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Pelindung: Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan . Pengarah: Pimpinan Unit Eselon I Kementerian Keuangan Penanggung Jawab: Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko selaku Sekretaris Komite Asset- Liability Committee Kementerian Keuangan .

2 Pemimpin Redaksi: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro. Dewan Redaksi: Tim Deputies Asset- Liability Committee Kementerian Keuangan . Tim Redaksi: Tim Kehumasan & Teknis Asset- Liability Committee Kementerian Keuangan Desain Grafis, Layout dan Foto: Biro KLI Kementerian Keuangan . Alamat Redaksi: Gedung Frans Seda Lantai 8, Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1, Jakarta. 5. Ringkasan Postur APBN. APBN KiTA : Kinerja dan Fakta Awali 2021, Kenaikan harga Realisasi Belanja Hingga 28 Februari Penerimaan komoditas mineral Pemerintah Pusat 2021, Transfer ke Perpajakan Februari dan batubara (BPP) sampai Daerah dan Dana Rp181,75 triliun mendorong dengan 28 Februari Desa (TKDD) telah kenaikan 2021 masih terealisasi sebesar Pendapatan SDA menunjukkan Rp103,03 triliun Nonmigas kinerja yang baik, atau 12,95 persen didukung oleh dari pagu. pertumbuhan realisasi Belanja Modal, Belanja Barang, dan Subsidi 6.

3 Edisi Maret 2021. Ringkasan Eksekutif P. roses pemulihan ekonomi, dan di dukung oleh prospek ekonomi penguatan reformasi struktural. global terus berlanjut seiring Realisasi Pendapatan Negara dan hampir terjadi dan Hibah hingga akhir Februari di seluruh negara, termasuk 2021 telah tercatat Rp219,15. Indonesia. Hal ini seiring dengan triliun atau 12,57 persen dari perkembangan positif dalam target pada APBN 2021. Capaian penanganan Covid-19 melalui tersebut lebih tinggi Rp1,55. pelaksanaan vaksin secara triliun dibandingkan realisasi global. Kewaspadaan perlu pada periode yang sama tahun tetap dijaga guna mencegah lalu atau tumbuh 0,71 persen berpotensi lonjakan kasus baru. (yoy). Berdasarkan realisasi Kinerja manufaktur global terus komponen Pendapatan Negara, melanjutkan penguatan, didorong penerimaan yang bersumber oleh peningkatan pertumbuhan dari Perpajakan secara nominal permintaan dan aktivitas produksi mencapai Rp181,75 triliun, khususnya di Amerika Serikat Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Eropa.

4 Ke depan, akselerasi (PNBP) mencapai Rp37,34 triliun, pelaksanaan vaksinasi nasional dan realisasi Hibah mencapai merupakan salah satu kunci Rp56,0 miliar. Capaian realisasi dalam pemulihan ekonomi. penerimaan Perpajakan tumbuh Kebijakan fiskal dan moneter yang 1,74 persen (yoy), sedangkan akomodatif juga masih diperlukan PNBP tumbuh negatif 3,73. guna menunjang pemulihan persen (yoy). Terhadap target 7. APBN KiTA : Kinerja dan Fakta pada APBN 2021, realisasi persen (yoy) karena mulai komponen Pendapatan Negara meningkatnya aktivitas ekonomi dari penerimaan Perpajakan telah sektor perdagangan dan mencapai 12,58 persen, PNBP meningkatnya output dari sektor 12,52 persen, dan Hibah 6,20 industri manufaktur. Secara persen. umum penerimaan pajak sektoral kinerjanya mulai membaik sejak Secara lebih detil, realisasi Triwulan 4 tahun 2020, meskipun penerimaan Perpajakan yang tekanan akibat pandemi Covid-19. bersumber dari penerimaan masih terjadi hingga awal tahun Pajak telah mencapai 11,88 2021.

5 Persen terhadap target APBN. 2021. Penerimaan Pajak Komponen penerimaan tersebut pertumbuhannya masih Perpajakan yang bersumber dari terkontraksi sebesar 4,84 persen Kepabeanan dan Cukai hingga (yoy). Realisasi penerimaan akhir Februari 2021 realisasinya Pajak secara nominal didukung telah mencapai 16,57 persen utamanya oleh penerimaan Pajak terhadap target pada APBN 2021. Penghasilan (PPh) Nonmigas dan dan tumbuh 42,11 persen (yoy). Pajak Pertambahan Nilai/Pajak Secara nominal, penerimaan dari Penjualan atas Barang Mewah Cukai, khususnya Cukai Hasil (PPN/PPnBM). Penerimaan dari Tembakau (CHT) masih menjadi PPh 21, PPh Final, dan PPh Pasal sumber utama penerimaan 25/29 Badan secara nominal Kepabeanan dan Cukai. Lebih masih menjadi kontributor utama rinci, pertumbuhan komponen penerimaan Pajak. Berdasar penerimaan dari Cukai dan Bea pertumbuhannya, PPh Nonmigas Keluar (BK) tercatat tumbuh tumbuh negatif 10,32 persen positif berturut-turut 48,30 persen (yoy) akibat sebagian besar (yoy) dan 380,42 persen (yoy).

6 Komponen penerimaan PPh Sementara itu, penerimaan Cukai Nonmigas masih mengalami yang bersumber dari penerimaan kontraksi pertumbuhannya. CHT tercatat tumbuh 50,60 persen Lebih lanjut, capaian penerimaan (yoy), sedangkan cukai MMEA dan Pajak dari PPN/PPnBM secara EA tercatat masih tumbuh negatif nominal ditopang utamanya oleh meskipun mulai menunjukkan penerimaan PPN, khususnya tren ke arah yang positif. Realisasi PPN Dalam Negeri (PPN DN) dan CHT didorong oleh dampak PPN Impor. Secara kumulatif rencana pemberlakuan kebijakan penerimaan PPN/PPnBM tercatat tarif CHT di bulan Februari 2021, mengalami pertumbuhan 5,24 serta efek penindakan rokok 8. Edisi Maret 2021. ilegal. Lebih lanjut, komponen masing-masing turun sebesar penerimaan Kepabeanan dan 41,88 persen (yoy) dan 19,67. Cukai yang berasal dari Bea Masuk persen (yoy). Faktor utama (BM) juga mulai menunjukkan penurunan penerimaan SDA. tren ke arah positif, meskipun berasal dari PNBP Migas terutama masih mengalami kontraksi disebabkan lebih rendahnya pertumbuhan sebesar negatif rata-rata harga minyak ICP.

7 9,67 persen (yoy). Pertumbuhan periode Desember 2020-Januari BM dipengaruhi oleh aktivitas 2021 jika dibandingkan dengan impor yang belum sepenuhnya periode yang sama tahun lalu dan pulih. Namun disisi yang lain, BK turunnya realisasi lifting minyak pertumbuhannya didorong oleh bumi dan gas bumi. Sementara meningkatnya aktivitas ekspor itu, pertumbuhan negatif pada terutama Tembaga, CPO, dan Biji pendapatan BLU disebabkan Kakao yang meningkat volume dan menurunnya pendapatan layanan harganya, melanjutkan tren di akhir rumah sakit hingga mencapai 51,7. tahun 2020. persen (yoy). Realisasi PNBP sampai dengan Di sisi lain, realisasi PNBP. akhir Februari 2021 tercatat dari Kekayaan Negara yang sebesar Rp37,34 triliun atau Dipisahkan (KND) dan PNBP. 12,52 persen terhadap target Lainnya mencatat pertumbuhan dalam APBN 2021. Pencapaian positif masing-masing 840,08. realisasi PNBP tersebut terutama persen (yoy) dan 47,43 persen didominasi oleh PNBP Lainnya (yoy).

8 Pertumbuhan positif pada sebesar Rp23,79 triliun dan PNBP KND disebabkan pada bulan PNBP SDA sebesar Rp12,16 Januari 2021 terdapat pembayaran triliun. Sementara PNBP KND dan dividen Tahun Buku 2019 yang pendapatan BLU hanya terealisasi jatuh tempo pada tanggal masing-masing sebesar Rp1,25 1 Januari 2021. Sementara, miliar dan Rp1,39 triliun. pertumbuhan positif PNBP Lainnya karena adanya peningkatan Jika dibandingkan periode Pendapatan Penjualan Hasil yang sama tahun sebelumnya, Tambang (PHT) dan Pendapatan realisasi PNBP sampai dengan PNBP Kementerian /Lembaga. akhir Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 3,73 persen Realisasi Belanja Negara sampai (yoy). Pertumbuhan negatif dengan akhir Februari 2021. tersebut berasal dari penerimaan mencapai Rp282,72 triliun SDA dan penerimaan BLU yang (10,28 persen dari pagu APBN. 9. APBN KiTA : Kinerja dan Fakta 2021), meningkat 1,18 persen sama tahun 2020. (yoy) jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama Realisasi subsidi energi meliputi tahun 2020.

9 Realisasi Belanja subsidi BBM sebesar Rp1,15. Negara tersebut meliputi realisasi triliun (6,94 persen terhadap Belanja Pemerintah Pusat sebesar APBN 2021), subsidi LPG tabung Rp179,68 triliun dan realisasi 3 kg sebesar Rp5,64 triliun (14,01. Transfer ke Daerah dan Dana persen terhadap APBN 2021) dan Desa sebesar Rp103,03 triliun. subsidi listrik mencapai Rp5,55. Secara nominal, realisasi Belanja triliun (10,37 persen terhadap Pemerintah Pusat tahun 2021 APBN 2021). Realisasi belanja tumbuh sebesar 11,10 persen subsidi energi didominasi oleh (yoy) dari tahun sebelumnya, subsidi listrik yang mencapai terutama dipengaruhi oleh Rp5,64 triliun atau 10,37 persen realisasi belanja modal yang dari pagu. Dibandingkan tahun lalu sudah mencapai Rp22,83 triliun terjadi peningkatan 39,39 persen atau sekitar 9,25 persen dari pagu terutama dipengaruhi depresiasi APBN 2021. Realisasi belanja nilai tukar rupiah, dimana dalam modal tersebut tumbuh 253,05 periode Januari-Februari 2021.

10 Persen (yoy) dibandingkan tahun rata-rata nilai tukar rupiah sebelumnya, utamanya untuk sebesar $, lebih pembayaran proyek infrastruktur tinggi dibandingkan periode yang dasar lanjutan tahun 2020 dan sama tahun sebelumnya sebesar infrastruktur konektivitas. $. Realisasi belanja subsidi sampai Sementara itu, realisasi belanja dengan akhir Februari 2021 subsidi BBM mencapai Rp1,15. mencapai Rp12,35 triliun atau triliun, lebih rendah 6,40 persen 7,04 persen dari target yang (yoy), sedangkan subsidi LPG. ditetapkan pada APBN 2021. tabung 3 kg mencapai Rp5,64. Realisasi belanja subsidi tersebut triliun atau lebih rendah 1,75. hanya meliputi realisasi subsidi persen (yoy). Penurunan realisasi energi, sedangkan subsidi subsidi BBM dan LPG antara nonenergi masih belum terdapat lain dipengaruhi oleh penurunan realisasi. Secara umum, realisasi realisasi ICP pada Januari - belanja subsidi sampai dengan Februari 2021 (rata-rata sebesar akhir Februari 2021 lebih besar US$56,76/barel) dibandingkan Rp1,39 triliun atau 12,68 persen realisasi ICP pada Januari-Februari lebih tinggi dibandingkan realisasi 2020 (rata-rata US$ 60,99/barel), belanja subsidi pada periode yang meskipun ICP Februari 2021.