Example: stock market

Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme ...

Bunyamin Maftuh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Bunyamin Maftuh Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia ABSTRACT. Historically, education has played an important role in encouraging nationalism among Indonesian people. Nowadays, education, especially citizenship education plays strategic and important roles in preserving, improving, and transforming state ideology and nationalism values to young generation. In globalization era, citizenship education has missions as political education, value education, nationalism education, democratic education, multicultural education, and conflict resolution education. Citizenship education must be interpreted in maximal interpretation that means teaches students to critically and analytically solve social problems and implement state ideology and nationalism values.

Pancasila dapat dengan mudah dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh warga negara. P4 juga berpengaruh pada kurikulum persekolahan dan perguruan tinggi. Kurikulum PMP tahun 1984 dan terutama kurikulum PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) 1994 secara jelas menjabarkan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme

Tags:

  Pancasila

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme ...

1 Bunyamin Maftuh Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Bunyamin Maftuh Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia ABSTRACT. Historically, education has played an important role in encouraging nationalism among Indonesian people. Nowadays, education, especially citizenship education plays strategic and important roles in preserving, improving, and transforming state ideology and nationalism values to young generation. In globalization era, citizenship education has missions as political education, value education, nationalism education, democratic education, multicultural education, and conflict resolution education. Citizenship education must be interpreted in maximal interpretation that means teaches students to critically and analytically solve social problems and implement state ideology and nationalism values.

2 Hence, citizenship education is not only taught as citizenship transmission but also taught as reflective inquiry. To do this, citizenship education is suggested to integrate direct and indirect approaches in value education, so that students are expected to be able in internalizing state ideology and nationalism values as their belief. Then, several principles of powerful teaching learning process should also color Indonesia school citizenship education. Keywords: Nationalism, Pancasila , state ideology, internalization, citizenship education, values K ita perlu bertanya-tanya mengapa bangsa Indonesia begitu lama berada dalam cengkeraman penjajah asing selama berpuluh dan berjuang untuk suku atau daerahnya masing- masing. Mereka belum terbuka, bahwa perjuangan dapat dilakukan secara bersama-sama.

3 Rasa bahkan beratus tahun. Jika dianalisis secara kebangsaan atau Nasionalisme sampai akhir abad mendalam, maka penyebab utama dari kelemahan ke-19 masih belum tumbuh. bangsa Indonesia, sehingga begitu lama berada Ketika sebagian kecil bangsa Indonesia sudah di bawah penjajahan, adalah bersumber pada mulai bersentuhan dengan pendidikan moderen rendahnya tingkat pendidikan bangsa Indonesia pada pertengahan abad ke-19, sedikit demi sedikit, pada masa itu. terbuka wawasan berfikir bangsa Indonesia. Dari Pendidikan yang rendah menyebabkan kalangan rakyat Indonesia terdidik yang jumlahnya kemampuan mengembangkan teknologi masih terbatas itu rasa kebangsaan atau persenjataan pun lemah, sehingga kalah jauh Nasionalisme dan kesadaran untuk bersatu dalam dari persenjataan milik penjajah.

4 Pendidikan perjuangan mulai muncul dan disebarluaskan. yang rendah, juga menyebabkan kepemimpinan Pendidikan ternyata begitu besar pengaruhnya perjuangan hanya bergantung pada kharisma untuk membuka fikiran dan kesadaran akan rasa seorang pemimpin, yang ketika ia meninggal persatuan, rasa kebangsaan, dan rasa kecintaan perjuangan pun terputus karena tidak ada kader pada tanah air. Kalangan terdidiklah yang mampu yang melanjutkan perjuangannya. Pendidikan merintis rasa kebangsaan atau Nasionalisme ini pada yang rendah, menyebabkan wawasan berfikir masa Kebangkitan Nasional 1908. Di awal abad pun menjadi sempit. Wawasan yang sempit ke-20, dapat dikatakan fase pertama tumbuhnya menjadi penyebab para pejuang hanya berfikir Nasionalisme bangsa Indonesia.

5 Kaum terdidik lebih 134 ISSN : 1907 - 8838 EDUCATIONIST Vol. II No. 2 Juli 2008. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui Pendidikan Kewarganegaraan menegaskan rasa Nasionalisme itu pada Sumpah dan negara kebangsaan Indonesia, dan lebih Pemuda 1928, serta semakin mengukuhkannya memandang penting universalisme. Pendukung melalui Proklamasi Kemerdekaan 1945. paham ini juga menolak demokrasi sebagai Saat-saat yang sangat penting di sekitar sebuah sistem pemerintahan yang dipandang baik Proklamasi Kemerdekaan, adalah ditetapkannya dan pada ujungnya tidak memandang Pancasila Pancasila sebagai dasar negara bagi negara sebagai sebuah ideologi yang penting dan tepat bagi kebangsaan Republik Indonesia. Pancasila yang bangsa kita.

6 Paham ini bukan hanya berkembang saat itu merupakan kesepakatan politik yang di masyarakat, tetapi juga berkembang di kalangan luhur dari berbagai komponen bangsa mampu mahasiswa di perguruan tinggi; dan mewadahi Nilai-Nilai Nasionalisme dan Nilai-Nilai Kelima, masih perlu dipertanyakan peran dasar lainnya. pendidikan baik pada jalur pendidikan formal Di era global sekarang ini, ketika kita maupun nonformal dalam menginternalisasikan sekarang sudah memasuki seratus tahun Nilai-Nilai Pancasila , termasuk Nilai-Nilai Kebangkitan Nasional dan enam puluh tiga tahun Nasionalisme kepada bangsa Indonesia, khususnya merdeka, beberapa pertanyaan pun muncul, kepada generasi muda. apakah pendidikan masih relevan untuk menjaga perannya dalam mengaktualisasikan nilai- Internalisasi Pancasila dan Nasionalisme dari nilai dasar Pancasila ?

7 Apakah Pancasila dapat Masa ke Masa menumbuhkan, memelihara, dan meningkatkan Pancasila sebagai ideologi negara telah rasa kebangsaan atau Nasionalisme ? Dan strategi disepakati oleh the founding fathers sejak tahun apakah yang tepat untuk menginternalisasikan 1945. Namun Nilai-Nilai Pancasila tidak berarti Nilai-Nilai dasar Pancasila dan Nasionalisme pada telah serta merta terinternalisasi dalam diri masa sekarang ini? bangsa Indonesia. Bahkan, untuk beberapa lama, Pancasila sepertinya hanya menjadi ungkapan Tantangan Yang dihadapi simbolis kenegaraan tanpa jelas implementasinya, Setelah enam puluh tiga tahun merdeka baik dalam kehidupan kenegaraan maupun dan seratus tahun kebangkitan nasional saat ini, kemasyarakatan. Penafsiran Pancasila pun kita masih menghadapi berbagai tantangan yang kadang menjadi bermacam-macam tergantung berkaitan dengan upaya implementasi Nilai-Nilai golongannya bahkan tergantung pada arus politik dasar Pancasila dan Nasionalisme pada bangsa yang berkuasa.

8 Indonesia. Upaya menginternalisasikan Nilai-Nilai Pertama, Nilai-Nilai Pancasila sepertinya Pancasila telah dilakukan pada masa pemerintahan masih belum membumi, masih belum diamalkan Presiden Soekarno di tahun 1960-an, dalam secara baik oleh bangsa Indonesia. Pancasila kerangkan nation and character building. Upaya seakan hanya menjadi simbol saja, tanpa ini dilakukan untuk meng-Indonesiakan orang terimplementasi secara nyata baik pada tataran Indonesia yang disesuaikan dengan visi dan misi kehidupan kenegaraan maupun pada tataran politik penguasa pada masa itu. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat. bahan-bahan yang diberikan pun bukan hanya tentang Pancasila dan UUD 1945, tetapi juga Kedua, kehidupan masyarakat Indonesia, bahan-bahan yang berisi pandangan politik khususnya generasi muda pada era globalisasi ini penguasa masa itu.

9 Upaya menggelorakan mendapat pengaruh yang sangat kuat dari nilai- semangat Nasionalisme sangat tinggi, sehingga nilai budaya luar, sehingga mulai banyak sikap oleh Azyumardi Azra dipandang sebagai fase ke-2. dan perilaku yang tidak sejalan dengan Nilai-Nilai tumbuhnya Nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pancasila . Pada masa ini, upaya nation and character building Ketiga, Nilai-Nilai Nasionalisme pun oleh ini bukan hanya untuk masyarakat luas pada sebagian pihak dipandang mengalami erosi pada umumnya, namun juga dilakukan melalui jalur saat ini, terutama di kalangan generasi muda pendidikan formal, misalnya melalui mata pelajaran (Triantoro, 2008). Civics. Sejarah mencatat, bahwa pada periode Keempat, berkembangnya paham keagamaan selanjutnya, yakni pada masa Orde Baru, apa yang yang tidak memandang penting Nasionalisme dilakukan oleh rezim Orde Lama itu dipandang sebagai sebuah upaya indoktrinasi.

10 ISSN : 1907 - 8838 135. EDUCATIONIST Vol. II No. 2 Juli 2008. Bunyamin Maftuh Ketika awal Orde Baru berkuasa, yang pada Ketika memasuki masa reformasi, terjadi saat itu bertekad melaksanakan Pancasila secara pula perubahan pada upaya Internalisasi nilai- murni dan konsekuen, hal yang dibenahi pertama nilai Pancasila dan Nasionalisme . Kurikulum PPkn untuk menginternalisasikan Nilai-Nilai Pancasila di sekolah pun mengalami perubahan baik dari dan Nasionalisme adalah, melalui jalur pendidikan nama maupun substansi materinya. Begitu juga formal. Ketika Kurikulum persekolahan diubah kurikulum pada mata kuliah umum Pendidikan pada tahun 1968, maka perubahan terhadap mata Pancasila dan Pendidikan Kewiraan/Pendidikan pelajaran yang mengembangkan misi pembinaan Kewarganegaraan di perguruan tinggi, mengalami warga negara yang baik, yang Pancasilais, juga perubahan.


Related search queries