Example: bankruptcy

SOSIOLOGI PEMBANGUNAN - UIN SGD

SOSIOLOGI PEMBANGUNAN . Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, SOSIOLOGI PEMBANGUNAN . Pengantar Dr. Beni Ahmad Saebani, Penerbit CV Pustaka Setia Bandung UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA. Pasal 113. (1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak ,00 (seratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, hurufd, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3. (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak ,00 (lima ratus juta rupiah).

Pembangunan Berkelanjutan ..... 132 7. Lingkungan dan Pembangunan ..... 133 8. Isu-isu Pembangunan yang Berhubungan dengan Pembangunan Berkelanjutan dari Segi Positif dan Negatif ..... 134 9. Beberapa Isu Utama Pengembangan Wilayah di

Tags:

  Yang, Pembangunan, Berkelanjutan, Pembangunan berkelanjutan, Pembangunan yang

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of SOSIOLOGI PEMBANGUNAN - UIN SGD

1 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN . Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, SOSIOLOGI PEMBANGUNAN . Pengantar Dr. Beni Ahmad Saebani, Penerbit CV Pustaka Setia Bandung UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA. NO. 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA. Pasal 113. (1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak ,00 (seratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, hurufd, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3. (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak ,00 (lima ratus juta rupiah).

2 (3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4. (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak ,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak ,00 (empat miliar rupiah). SOSIOLOGI PEMBANGUNAN . ISBN 978-979-076-604-4. Cet. I: April 2016, 16 24 cm, xvi + 248 halaman Penulis: Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, Kata Pengantar: Dr. Beni Ahmad Saebani, Desain Sampul: Tim Desain Pustaka Setia Setting, Montase, Layout: Tim Redaksi Pustaka Setia Cetakan ke-1: April 2016.

3 Diterbitkan oleh: CV PUSTAKA SETIA. Jl. BKR (Lingkar Selatan) No. 162 164. Telp.: (022) 5210588, Faks.: (022) 5224105. E-mail: Bandung 40253. (Anggota IKAPI Cabang Jawa Barat). Copyright 2016 CV PUSTAKA SETIA. Dilarang mengutip memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit. Hak penulis dilindungi undang-undang. All right reserved. KATA PENGANTAR. Hakikat PEMBANGUNAN nasional sebagai pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. adalah PEMBANGUNAN manusia Indonesia seutuhnya dan PEMBANGUNAN seluruh masyarakat Indonesia. PEMBANGUNAN nasional mencakup semua dimensi dan aspek kehidupan, termasuk perkembangan kependudukan dan PEMBANGUNAN keluarga untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Modal terbesar dalam PEMBANGUNAN adalah masyarakat atau penduduk. Oleh karena itu, penduduk sebagai modal dasar dan faktor dominan PEMBANGUNAN harus menjadi titik sentral dalam PEMBANGUNAN berkelanjutan .

4 Hal ini disebabkan jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah dan pertumbuhan yang cepat akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Demikian pula, keberhasilan dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk serta keluarga akan memperbaiki segala aspek dan dimensi PEMBANGUNAN dan kehidupan masyarakat untuk lebih maju, mandiri, dapat berdampingan dengan bangsa lain, dan mempercepat terwujudnya PEMBANGUNAN berkelanjutan . Salah satu upaya terencana untuk mewujudkan penduduk yang tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk adalah perkembangan penduduk SOSIOLOGI PEMBANGUNAN v dan PEMBANGUNAN . Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan PEMBANGUNAN berkelanjutan .

5 Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan, dan hidup layak. PEMBANGUNAN berkelanjutan adalah PEMBANGUNAN terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang sehingga menunjang kehidupan bangsa. Pemerintah menetapkan kebijakan PEMBANGUNAN melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan dengan meningkatkan kualitas masyarakat sejak usia dini dengan pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan, pengasuhan, dan perkembangannya.

6 Dalam perspektif sosiologis, prioritas PEMBANGUNAN adalah usaha untuk mencapai perbaikan ekonomi secara menyeluruh dan sebagai upaya pemberantasan angka kemiskinan. PEMBANGUNAN dilaksanakan atas dasar aspirasi masyarakat yang menghendaki peningkatan taraf hidup menjadi lebih baik, dengan visi dan misi kepemimpinan yang kondusif yang memiliki visi prospektif jauh ke depan untuk memajukan masyarakat. Perpaduan aspirasi masyarakat dan visi para pemimpin dituangkan dalam rencana PEMBANGUNAN nasional. Ada tiga indikator keberhasilan PEMBANGUNAN masyarakat, yaitu produktivitas, e siensi, dan partisipasi masyarakat. PEMBANGUNAN dikatakan berhasil apabila produktivitas masyarakat meningkat disertai dengan e siensi pelaksanaan PEMBANGUNAN . Tingkat e siensi dapat dicapai dengan meningkatkan penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sedikit uraian penulis yang saya utarakan tersebut menjadi pendorong positif bagi para pembaca untuk semua kalangan, yakni mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum ataupun para pakar vi SOSIOLOGI PEMBANGUNAN SOSIOLOGI untuk menggali lebih mendalam isi buku ini agar memperoleh masukan yang komprehensif mengenai SOSIOLOGI PEMBANGUNAN .

7 Hal ini dikarenakan sesungguhnya, PEMBANGUNAN tidak selamanya berdampak positif untuk masyarakat, ada juga PEMBANGUNAN yang menimbulkan dampak negatif untuk kehidupan sosial. Salah satunya adalah PEMBANGUNAN berbagai mall di wilayah pedesaan yang dapat menimbulkan efek negatif, seperti kemacetan lalu lintas, kecemburuan sosial, dan meningkatkan kriminalitas. Selain itu, berkurangnya lahan tanah yang menjadi serapan air akibat banyaknya gedung apartemen, kontrakan mahasiswa, perumahan, dan sebagainya yang tumbuh semakin cepat karena dorongan ekonomi masyarakat dengan adanya industrialisasi. Kajian SOSIOLOGI PEMBANGUNAN juga dianalisis dengan pelbagai teori PEMBANGUNAN , di antaranya teori tradisionalisme, teori modernisasi, dan teori yang dikembangkan oleh Max Weber yang disajikan secara lengkap dan mendalam. Oleh karena itu, saya menyambut baik kehadiran buku ini sebagai literatur mahasiswa dan masyarakat umum dalam mengkaji PEMBANGUNAN perspektif sosiologis atau SOSIOLOGI PEMBANGUNAN .

8 Dr. Beni Ahmad Saebani, SOSIOLOGI PEMBANGUNAN vii viii SOSIOLOGI PEMBANGUNAN PENGANTAR PENULIS. Bismillahirrahmanirrahim, Atas nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, penulis memanjatkan puji dan syukur tiada terhingga. Berkat rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku SOSIOLOGI PEMBANGUNAN . Buku ini disusun berdasarkan silabus sehingga dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa pada mata kuliah SOSIOLOGI PEMBANGUNAN di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung khususnya, dan tidak menutup kemungkinan untuk perguruan tinggi lainnya. Studi PEMBANGUNAN adalah studi multidisiplin (ekonomi, politik, SOSIOLOGI , psikologi, budaya, sejarah, dan lain-lain) dengan fokus perhatian pada negara-negara berkembang dan interaksi negara berkembang dengan negara maju dan di antara negara berkembang itu sendiri. Sejak akhir tahun 1940-an, PEMBANGUNAN telah menjadi perhatian bagi penelitian akademik dan pengajaran yang penting, terutama di negara-negara yang baru merdeka (post colonial states).

9 Sejak saat itu, istilah PEMBANGUNAN diasosiasikan dengan kondisi dan situasi ekonomi, politik, dan perubahan sosial di negara-negara baru merdeka. Perkembangan studi PEMBANGUNAN pada masa kini menjadi lebih relevan karena semakin kompleksnya permasalahan PEMBANGUNAN , tidak hanya di negara-negara berkembang, tetapi juga di negara SOSIOLOGI PEMBANGUNAN ix maju. Permasalahan PEMBANGUNAN yang paling umum dihadapi setiap negara adalah tentang kemiskinan, kesenjangan, lingkungan, dan ketidakadilan (injustice) yang masih terus terjadi. Adapun studi PEMBANGUNAN bertugas menjembatani kesenjangan dan ketidakadilan, serta merumuskan model PEMBANGUNAN yang berpihak, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, muncullah berbagai teori PEMBANGUNAN untuk mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat dunia, terutama PEMBANGUNAN di negara ketiga atau negara berkembang. PEMBANGUNAN di negara-negara berkembang, tidak terkecuali di Indonesia, dimulai pada tahun 1970-an.

10 Isu yang diangkat adalah membangun ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan menuju masyarakat sejahtera. Pada umumnya pemikiran tentang PEMBANGUNAN di negara-negara belum berkembang (underdevelopment) selalu meletakkan persoalan-persoalan di atas sebagai isu sentralnya. Buku yang ada di hadapan Anda mengulas persoalan tersebut. Buku ini disajikan secara sederhana, dikupas dengan lengkap dan menarik, yang diawali dari pengertian PEMBANGUNAN hingga teori- teori klasik ataupun modern yang berkembang seputar PEMBANGUNAN . Sekalipun demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan buku ini. Terlepas dari kekurangan tersebut, penulis mengucapkan terima kasih, terutama kepada Dr. Beni A. Saebani, yang telah memfasilitasi terbitnya buku ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca semua sangat penulis nantikan agar buku ini dapat menjadi karya terbaik.


Related search queries