Example: quiz answers

PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN …

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. NOMOR : 24/PRT/M/2008. TANGGAL 30 DESEMBER 2008. TENTANG. PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN . BANGUNAN GEDUNG. DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA.. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. NOMOR: 24/PRT/M/2008. TENTANG. PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 73 ayat (6), dan Pasal 76 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002.

Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung. 8. Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik gedung. ...

Tags:

  Bangunan, Penyelenggaraan, Penyelenggaraan bangunan

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN …

1 PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. NOMOR : 24/PRT/M/2008. TANGGAL 30 DESEMBER 2008. TENTANG. PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN . BANGUNAN GEDUNG. DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA.. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. NOMOR: 24/PRT/M/2008. TENTANG. PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 73 ayat (6), dan Pasal 76 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002.

2 Tentang BANGUNAN Gedung, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang PEDOMAN PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN Gedung;. Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang BANGUNAN Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4532);. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2005. tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia.

3 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;. 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008. tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum;. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG. PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN . GEDUNG.. 1. BAB I. KETENTUAN UMUM. Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1. Dalam peraturan menteri ini, yang dimaksud dengan : 1. BANGUNAN gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

4 2. PEMELIHARAAN BANGUNAN gedung adalah kegiatan menjaga keandalan BANGUNAN gedung beserta prasarana dan sarananya agar BANGUNAN gedung selalu laik fungsi. 3. PERAWATAN BANGUNAN gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian BANGUNAN gedung, komponen, bahan BANGUNAN , dan/atau prasarana dan sarana agar BANGUNAN gedung tetap laik fungsi. 4. Fungsi BANGUNAN gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya dan fungsi khusus adalah ketetapan mengenai pemenuhan persyaratan administratif dan persyaratan teknis BANGUNAN gedung.

5 5. Klasifikasi BANGUNAN gedung adalah klasifikasi dari fungsi BANGUNAN gedung berdasarkan pemenuhan tingkat persyaratan administrasi dan persyaratan teknisnya. 6. Persyaratan teknis BANGUNAN gedung adalah ketentuan mengenai persyaratan tata BANGUNAN dan persyaratan kendalan BANGUNAN gedung. 7. penyelenggaraan BANGUNAN gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran BANGUNAN gedung. 8. Pemilik BANGUNAN gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik gedung.

6 9. Pengguna BANGUNAN gedung adalah pemilik BANGUNAN gedung, dan/atau bukan pemilik BANGUNAN gedung berdasarkan kesepakatan dengan pemilik BANGUNAN gedung, yang menggunakan dan/atau mengelola BANGUNAN gedung atau bagian BANGUNAN gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan. 10. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau usaha dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya di bidang BANGUNAN gedung, termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yang berkepentingan dengan penyelenggaraan BANGUNAN .

7 11. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik . 2. Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 12. Pemerintah daerah adalah Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, kecuali untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah Gubernur. 13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

8 Bagian Kedua Maksud, Tujuan, dan Lingkup Pasal 2. (1) PEDOMAN ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi pemerintah daerah, khususnya instansi teknis pembina penyelenggaraan BANGUNAN gedung, dalam melaksanakan kegiatan PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung agar selalu laik fungsi. (2) PEDOMAN ini bertujuan untuk terwujudnya pemanfaatan BANGUNAN gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta efisien, serasi dan selaras dengan lingkungannya. (3) Lingkup PEDOMAN ini meliputi pengelolaan PEMELIHARAAN dan PERAWATAN , tata cara dan metode, sistem dan program, perlengkapan, peralatan dan standar kinerja PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung, serta pembinaan.

9 BAB II. MANAJEMEN, LINGKUP, TATA CARA DAN METODE. Bagian Kesatu Manajemen PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN Gedung Pasal 3. (1) Manajemen PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung meliputi: a. manajemen PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung; dan b. persyaratan penyedia jasa dan tenaga ahli/terampil PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung. (2) Rincian manajemen PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran peraturan menteri ini, yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan peraturan menteri ini.

10 (3) Setiap orang atau badan termasuk instansi Pemerintah dan pemerintah daerah dalam melaksanakan administrasi dan manajemen PEMELIHARAAN dan PERAWATAN . 3. BANGUNAN gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi PEDOMAN PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung ini. Bagian Kedua Lingkup PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN Gedung Pasal 4. (1) Lingkup PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung meliputi: a. PEMELIHARAAN BANGUNAN gedung; dan b. PERAWATAN BANGUNAN gedung. (2) PEMELIHARAAN dan PERAWATAN BANGUNAN gedung meliputi persyaratan yang terkait dengan: a.


Related search queries