Example: tourism industry

Perhitungan Jumlah Tenaga Perawat

Perhitungan Jumlah Tenaga Perawat Oleh : Richa Noprianty Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung 1. Metode Douglas 2. Metode Rasio 3. Metode Gillies 4. Metode PPNI. 5. Metode Depkes 6. Metode Ilyas 7. Metode WISN. 1. Metode Douglas KLASIFIKASI PASIEN. Klasifikasi Pasien Jumlah Pasien Minimal Parsial Total Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam 1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20. 2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40. 3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60. Dst 4. CONTOH. Ruang rawat dengan 22 klien (3 klien dgn perawatan minimal, 14 klien dengan perawatan parsial dan 5 klien dengan perawatan total) Jumlah Perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi ialah : 3 x 0,17 = 0,51. 14 x 0,27 = 3,78. 5 x 0,36 = 1,80. Jumlah 6,09 6 orang 5. LATIHAN SOAL : Ruang rawat Bedah STIKes Dharma Husada Bandung dengan 16 klien diantaranya: (3 klien dgn perawatan minimal, 10. klien dengan perawatan parsial dan 3 klien dengan perawatan total) Jumlah Perawat yang dibutuhkan untuk jaga siang ialah : 2.

20 hari cuti/tahun 120 hari libur/tahun Jumlah tenaga yang dibutuhkan: Abdullah & Levine (didalam Gillies, 1999): Perbandingan professional : vokasional= 55% : 45% perawat x x x 20 .2 20 1.800 36 .500 (365 140 ) 8 5 20 365 14

Tags:

  Cuti

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of Perhitungan Jumlah Tenaga Perawat

1 Perhitungan Jumlah Tenaga Perawat Oleh : Richa Noprianty Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung 1. Metode Douglas 2. Metode Rasio 3. Metode Gillies 4. Metode PPNI. 5. Metode Depkes 6. Metode Ilyas 7. Metode WISN. 1. Metode Douglas KLASIFIKASI PASIEN. Klasifikasi Pasien Jumlah Pasien Minimal Parsial Total Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam 1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20. 2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40. 3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60. Dst 4. CONTOH. Ruang rawat dengan 22 klien (3 klien dgn perawatan minimal, 14 klien dengan perawatan parsial dan 5 klien dengan perawatan total) Jumlah Perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi ialah : 3 x 0,17 = 0,51. 14 x 0,27 = 3,78. 5 x 0,36 = 1,80. Jumlah 6,09 6 orang 5. LATIHAN SOAL : Ruang rawat Bedah STIKes Dharma Husada Bandung dengan 16 klien diantaranya: (3 klien dgn perawatan minimal, 10. klien dengan perawatan parsial dan 3 klien dengan perawatan total) Jumlah Perawat yang dibutuhkan untuk jaga siang ialah : 2.

2 Metode Rasio Metode Rasio (SK Menkes No. 262/Menkes/Per/VIU79. SK MENKES : RASIO TEMPAT TIDUR DAN PERSONEL RUMAH SAKIT. Tipe TM/TT TNP/TT TNOP/TT. RS. A and B 1/(4-7) 1/3 1/1. C 1/9 1/5 3/4. D 1/15 1/6 2/3. TM : Tenaga medis TNP : Tenaga Perawat 8. TNOP : Tenaga non Perawat TT : tempat tidur 3. Metode Gillies (2000). Formula Gillies (1992). Keperawatan Langsung No. Klasifikasi Jam BOR Jam Pasien Kep. Kep. 1 Self Care < 2 Jam ? ? 2 Minimal l Care 2 Jam ? ? 3 Moderat Care 3-5 jam ? ? 4 Exensiv e Care 5-6 Jam ? ? 4 Intensive Care 7 Jam ? ? Jumlah Kep. Langsung ? FORMULA GILLIES. Keperawatan Tidak Langsung : 1 jam/pasien/24 jam mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik mempersiapkan pasien untuk tindakan keperawatan merapikan meja suntik, dll. Pendidikan Kesehatan : 15 menit/pasien/24 jam Perhitungan Tenaga . Gillies (1999): AxBx 365. Tenaga Perawat (TP) . (365 C ) x jam Kerja / hari A = Jam Perawatan/24 Jam (Waktu yang dibutuhkan pasien). B = Sensus Harian (BOR x Jumlah Tempat Tidur).)

3 C = Jumlah Hari Libur 365 = Jumlah hari kerja selama setahun 12. CONTOH KASUS. RS dengan tempat tidur 100, BOR 70%. Waktu perawatan 6 jam/hari Jam kerja 6 jam/hari Libur per tahun = 76 hari Hitung: Tenaga Perawat menurut formula Gillies. CONTOH KASUS (FORMULA GILLIES). TP = A x B x 365 = 6 x (0,7 x 100) x 365. (365 C) x jam kerja/hari (365 76) x 6. = 6 x 70 x 365. 289 x 6. = 1734. = 88 Orang CONTOH. Ruang rawat medikal bedah Rata-rata jam perawatan klien 5 jam/hari Rata-rata 20 klien/hari Jam kerja = 40 jam, 5 hari/minggu 20 hari cuti /tahun 120 hari libur/tahun Jumlah Tenaga yang dibutuhkan: 5 x20 x365 20 Perawat (365 140) x8 Abdullah & Levine (didalam Gillies, 1999): Perbandingan professional : vokasional= 55% : 45%. 14. LATIHAN SOAL? Ruang rawat medikal bedah Rata-rata jam perawatan klien 7 jam/hari Rata-rata 15 klien/hari Jam kerja = 35 jam, 5 hari/minggu 10 hari cuti /tahun 120 hari libur/tahun Jumlah Tenaga yang dibutuhkan: 4. Metoda Lokakarya PPNI. FORMULA LOKAKARYA. PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN.

4 KEPERAWATAN DI RS (PPNI 83). TP = A x 52 (Mg) x 7 hr (TT x BOR) + 125%. 41 (Mg) x 40 Jam / Mg TP = Tenaga Perawat A = Jumlah jam perawatan / 24 jam 41 Mg = 365 - 52 (Hr Ming.) - 12 hr libur - 12 hr cuti = 289 / 7. Produktivitas Perawat = 75% TP x 125 %. RS dengan tempat tidur 100, BOR 70%. Waktu perawatan 6 jam/hari Jam kerja 6 jam/hari Hitung: Tenaga Perawat menurut formula PPNI. CONTOH KASUS (FORMULA PPNI). TP = A x 52 mg x 7 hr (TT x BOR) x 125 %. 41 mg x 40 mg = 6 x 52 mg x 7 hr (100 x 0,7) x 125 %. 41 mg x 40 mg = 117 Orang TP = rata-rata Jumlah pasien x Jumlah jam perawatan + koreksi 15%. Jumlah jam kerja efektif / hari x 60 jam Rawat jalan - Rata-rata Jumlah pasien 1 hari =100 orang - Jumlah jam perawatan 1 pasien = 15 menit Jadi kebutuhan Tenaga Perawat di rawat jalan : 100 x 15 =4 orang + koreksi 15% =. 7 x 60. 15 x 4 = 4 orang + orang = orang 100. = rata-rata TP = rata-rata Jumlah pasien x Jumlah jam perawatan Jumlah jam kerja efektif / hari Kamar Bersalin a. Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I IV = 4 jaml pasien b.

5 Jam efektif kerja bidan jam 1 hari = 7 jam c. Rata-rata Jumlah pasien setiap hari =10. pasien Contoh : Jumlah bidan yang diperlukan 10 ps x 4 = 40 = 5,7 = 6. 7 jam/hr 7. 6 orang + loss day Kamar Operasi PENGHITUNGAN Tenaga DI KAMAR. OPERASI. Ketergantungan pasien : Operasi besar : 5 jam/1 operasi. Operasi sedang : 2 jam/1 operasi. Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi. FORMULA PENGHITUNGAN Tenaga DI KAMAR. OPERASI. Jumlah jam keperawatan/hr xhari pertahun x Jumlah operasi x Jumlah Perawat dalam tim Tenaga . Perawat Jumlah hari efektif 1 tahun X Jumlah jam = kerja efektif / hari Unit Gawat Darurat FORMULA PENGHITUNGAN Tenaga DI UGD. = Jumlah jam Perawat x 52 x 7 x Jumlah kunjungan/hari Jumlah minggu efektif x 40 jam 6. Metode Ilyas FORMULA HITUNG Perawat RS. (ILYAS). TP = A x B x 365. 255 x jam kerja/hari Keterangan : A = Jumlah jam perawatan /24 jam B = Sensus harian 365 = Jumlah hari kerja selama setahun 255 = Hari kerja efektif Perawat pertahun {365- (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4 = 255 hari}.

6 RS dengan tempat tidur 100, BOR 70%. Waktu perawatan 6 jam/hari Jam kerja 6 jam/hari Hitung: Tenaga Perawat menurut formula Ilyas CONTOH KASUS DI RS X (FORMULA ILYAS). TP = A x B x 365. 255 x jam kerja = 6 x (0,7 x 100) x 365. 255 x 6. = 1530. = 100,2. = 100 Orang INDIKATOR-INDIKATOR PELAYANAN RUMAH. SAKIT. Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap : 1. BOR. 2. AVLOS. 3. TOI. 4. BTO. BOR (BED OCCUPANCY RATIO). Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR. yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Rumus BOR: Jumlah hari perawatan rumah sakit X 100%. ( Jumlah TT X Jumlah hari dalam satu periode). CONTOH SOAL 1: RS DHB seluruh ruangan dengan data sbb: Pasien yang dirawat tgl 1 sep = 97 pasien.

7 2 sep = 98 pasien. 3 sep = 100 pasien. 4 sep = 89 pasien. Maka Jumlah HP: 384. Selama 4 hari (periode). Jumlah Tempat Tidur 200 TT. Maka BORnya adalah : KESIMPULAN. Persentase BOR 60% - 85%/tahun merupakan standar nilai dari DEPKES RI, bila rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di bawah 60%. berarti tempat tidur yang tersedia di rumah sakit belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan apabila lebih dari 85% dapat menjadi risiko terjadinya peningkatan infeksi nosokomial. AVLOS (AVERAGE LENGTH OF STAY). AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata- rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum nilai AVLOS. yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005). Rumus AVLOS =. Jumlah lama dirawat Jumlah pasien keluar (hidup + mati). CONTOH SOAL. Pada tanggal 4 Sep ada 5 orang pasien pulang. Pasien A pulang dengan lama dirawat 4 hari Pasien B pulang paksa dengan lama dirawat 2.

8 Hari Pasien C meninggal dengan lama dirawat 10. hari Pasien D pulang dengan lama dirawat 3 hari Pasien E pulang dengan lama dirawat 6 hari Maka pada tanggal 4 Sep tersebut ALOSnya adalah ? KESIMPULAN. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6- 9 hari (Depkes, 2005). Jadi apabila nilai AVLOS dibawah 6 ada kemungkinan pelayanan yang jelek atau sebaliknya (tinggal melihat jenis kepulangan pasien). Bila lebih dari 9 kemungkinan tingkat efisiensi pelayanan buruk, gambaran mutu pelayanan keperawatan yang jelek. TOI (TURN OVER INTERVAL). TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rumus TOI =. ( Jumlah tempat tidur X Periode) Hari perawatan Jumlah pasien keluar (hidup +mati). CONTOH SOAL: Diketahui data RS DHB Ruang Rawat Inap sebagai berikut: Jumlah TT = 200 TT.

9 Jumlah periode = 1 hari Jumlah hari Perawatan = 90. Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5. orang Maka TOI nya adalah : KESIMPULAN. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Maka bila lebih dari 3 hari di indikasikan pelayanan keperawatan buruk. 7. METODE WISN. (WORK LOAD INDIKATOR. STAFF NEED). Perhitungan DENGAN. METODE WISN. Mudah dioperasionalkan Mudah digunakan Secara teknis mudah diterapkan Komprehensif Realistis LANGKAH-LANGKAH. WISN. 1. Menetapkan waktu kerja tersedia 2. Menetapkan UK & kategori SDM. 3. Menyusun standar beban kerja 4. Menyusun standar kelonggaran 5. Perhitungan kebutuhan Tenaga /unit kerja DATA YG DIBUTUHKAN DALAM. MENETAPKAN WAKTU KERJA TERSEDIA. Hari kerja: 1 minggu = 5 hr kerja 1 tahun = 5 x 52 mg = 260 (A). cuti tahunan = 12 hr (B). Diklat = 5 hr (C). Hari libur = 15 hr + 4 hr CB (D). Sakit & ijin/th = 10 hr (E). Waktu kerja/hr = 8 jam (F). WAKTU TERSEDIA. A = hr kerja D = libur nasional B = cuti tahunan E = ijin, sakit, dll C = diklat F = waktu kerja Waktu kerja tersedia = {A (B + C + D + E)} x F.

10 260-(12+5+19+10) x 8 jam = 260 46 x 8 jam = jam WAKTU KERJA TERSEDIA. KODE FAKTOR KATEGORI SDM KETERANGAN. Perawat DR AIK/PM. A Hari kerja 260 260 260 Hari/th B cuti tahunan 12 12 12 Hari/th C Diklat 5 10 6 Hari/th D Hari libur nasional 19 19 19 Hari/th E Ketidakhadiran kerja 10 12 12 Hari/th F Waktu kerja 8 8 8 Jam/hari Waktu kerja tersedia Jam/tahun Hari kerja tersedia 214 207 211 Hari kerja/th URAIAN Perhitungan . Hari kerja tersedia = {A (B + C + D + E)}. {260 (12 + 5 + 19 + 10)}. 214 hari kerja/th Waktu kerja tersedia = {A (B + C + D + E)} x F. (214 hr/th) x 8 (jam/hr). jam kerja/th UNIT KERJA & KATEGORI SDM. Data & informasi yg dibutuhkan: Struktur org, uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit Kept Direktur RS ttg Perawat Data pegawai berdasarkan pendidikan yg bekerja PP 32 ttg Tenaga kesehatan UU ttg jabatan fungsional Standar profesi, std pelayanan dan SOP. 3. MENYUSUN STANDAR BEBAN. KERJA. Standar beban kerja: volume/kuantitas beban kerja 1. th Disusun berdasarkan wkt yg dibutuhkan utk menyelesaikan (rata-rata wkt) dan waktu yg tersedia/th yg dimiliki oleh masing-masing kategori Tenaga BEBAN KERJA.


Related search queries