Example: biology

Kesehatan Mental dalam Kedaruratan - World Health …

WHO/MSD/ World Health ORGANIZATION. Kesehatan Mental dalam Kedaruratan Albania / refugees from Kosovo. Photo courtesy of UNHCR/B. Press Aspek Mental dan Sosial Kesehatan Masyarakat yang Terpapar Stresor yang Ekstrem Department of Mental Health and Substance Dependence World Health Organization Geneva 2003. Kesehatan Mental dalam Kedaruratan Latar Belakang Prinsip Umum Organisasi Kesehatan Sedunia ( World Health Dengan adanya informasi dari berbagai dokumen Organization/WHO) merupakan badan Persatuan yang dibuat oleh para ahli mengenai pedoman, Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab prinsip dan proyek, Departemen Kesehatan Mental tentang tindakan untuk mencapai derajat dan Ketergantungan Zat meminta perhatian Kesehatan tertinggi bagi semua orang.

Kesehatan Mental dalam Kedaruratan 2 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Sedunia ... Intervensi harus didahului dengan perencanaan yang teliti dan asesmen terhadap konteks setempat (keadaan, budaya, sejarah dan sifat ... mengganggu kebutuhan akut, seperti pengadaan makanan, tempat berlindung, pakaian, pelayanan

Tags:

  Health, World, World health, Mental, Dalam, Kesehatan, Pengadaan, Perencanaan, Kesehatan mental dalam kedaruratan, Kedaruratan, Kebutuhan

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of Kesehatan Mental dalam Kedaruratan - World Health …

1 WHO/MSD/ World Health ORGANIZATION. Kesehatan Mental dalam Kedaruratan Albania / refugees from Kosovo. Photo courtesy of UNHCR/B. Press Aspek Mental dan Sosial Kesehatan Masyarakat yang Terpapar Stresor yang Ekstrem Department of Mental Health and Substance Dependence World Health Organization Geneva 2003. Kesehatan Mental dalam Kedaruratan Latar Belakang Prinsip Umum Organisasi Kesehatan Sedunia ( World Health Dengan adanya informasi dari berbagai dokumen Organization/WHO) merupakan badan Persatuan yang dibuat oleh para ahli mengenai pedoman, Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab prinsip dan proyek, Departemen Kesehatan Mental tentang tindakan untuk mencapai derajat dan Ketergantungan Zat meminta perhatian Kesehatan tertinggi bagi semua orang.

2 dalam WHO, diarahkan kepada prinsip umum berikut: Departemen Kesehatan Mental dan Ketergantungan Zat (the Department of Mental Health and 1. Persiapan sebelum Kedaruratan . Substance Dependence) menyediakan Rencana persiapan nasional harus dibuat kepemimpinan dan bimbingan untuk menjembatani sebelum terjadinya Kedaruratan dan harus kesenjangan antara apa yang dibutuhkan dan apa termasuk: (a) pembangunan sistem koordinasi yang tersedia untuk mengurangi beban gangguan dengan penunjukan orang yang bertanggung Mental dan untuk mempromosikan Kesehatan jawab dari setiap badan, (b) desain rencana detil Mental . untuk persiapan respon sosial dan Kesehatan Mental yang adekuat, dan (c) pelatihan personil Dokumen ini merangkum posisi Departemen yang relevan dalam intervensi sosial dan Kesehatan Mental dan Ketergantungan Zat saat ini psikologik yang diperlukan.

3 dalam membantu masyarakat yang terpapar akan stressor yang ekstrem, seperti pengungsi, pengungsi internal (Internally Displaced Persons/IDPs), survivor bencana dan populasi yang terkena terorisme, perang atau genosida. WHO. menyadari bahwa jumlah orang yang terpapar stressor yang ekstrem sangat banyak dan bahwa paparan terhadap stressor yang ekstrem merupakan factor risiko masalah Kesehatan Mental dan social. Prinsip dan strategi yang dibahas di sini terutama untuk diterapkan pada negara-negara dengan sumber daya yang miskin, tempat bermukimnya sebagian besar populasi yang terekspos pada kehidupan bencana dan peperangan. Kesehatan Mental dan kesejahteraan pekerja kemanusiaan juga perlu diperhatikan, tetapi kebutuhan mereka tidak dibahas dalam Return of refugees from West Timor.

4 Photo courtesy of UNHCR/M. Kobayashi dokumen ini. dalam dokumen ini, istilah intervensi sosial 2. Asesmen. digunakan untuk intervensi yang terutama Intervensi harus didahului dengan perencanaan ditujukan untuk mempunyai efek sosial, dan istilah yang teliti dan asesmen terhadap konteks intervensi psikologik digunakan untuk intervensi setempat (keadaan, budaya, sejarah dan sifat yang terutama ditujukan untuk mempunyai efek permasalahan, persepsi setempat terhadap psikologik. Disadari bahwa intervensi sosial distres dan penyakit, cara menghadapi/coping, mempunyai efek psikologik sekunder dan bahwa sumber daya masyarakat dsb.). Departemen intervensi psikologik mempunyai efek sosial Kesehatan Mental dan Ketergantungan Zat sekunder sebagaimana yang tersirat dalam istilah mendorong diadakannya dalam keadaan darurat psikososial.

5 WHO dalam konstitusinya asesmen kuantitatif tentang disabilitas atau mendefinisikan Kesehatan sebagai kondisi fungsi sehari-hari. Jika asesmen kesejahteraan fisik, Mental dan sosial dan bukan mengungkapkan kebutuhan yang luas yang hanya ketiadaan penyakit atau kecacatan. Dengan tidak mungkin dipenuhi, laporan asesmen harus menggunakan definisi Kesehatan ini sebagai titik menyebutkan secara spesifik mendesaknya tolak, dokumen ini meliputi posisi saat ini dari kebutuhan , sumber daya setempat dan potensi Departemen Kesehatan Mental dan Ketergantungan sumber daya eksternal. Zat tentang aspek Mental dan sosial dari Kesehatan masyarakat yang terekspos terhadap stresor yang 3. Kolaborasi. ekstrem. Intervensi harus melibatkan konsultasi dan kolaborasi dengan organisasi pemerintah dan Tujuan kami, terkait dengan aspek Mental dan non-pemerintah (LSM/NGO) lainnya yang sosial dari Kesehatan masyarakat yang terekspos bekerja di bidang ini.

6 Keterlibatan yang terhadap stresor ekstrem adalah: berkelanjutan dari pemerintah (sebaiknya), atau 1. menjadi sumber dalam hal nasihat teknis untuk LSM lokal, sangat penting untuk menjamin kegiatan lapangan oleh organisasi pemerintah, kesinambungan. Banyak organisasi yang bekerja non-pemerintah dan antar pemerintah dalam sendiri-sendiri tanpa koordinasi akan koordinasi dengan Departemen Kedaruratan menyebabkan terbuangnya sumber daya yang dan Aksi Kemanusiaan WHO. berharga. Jika mungkin, staf, termasuk staf 2. menyediakan kepemimpinan dan bimbingan manajemen, sebaiknya diambil dari komunitas untuk memajukan kualitas intervensi di setempat. lapangan. 3. memfasilitasi pengadaan bukti sebagai dasar aktivitas lapangan dan kebijakan pada tingkat komunitas dan sistem Kesehatan .

7 2. 4. Integrasi ke dalam pelayanan Kesehatan primer. Strategi intervensi untuk petugas Dipimpin oleh sektor Kesehatan , intervensi Kesehatan Mental harus dilaksanakan di dalam Kesehatan di lapangan pelayanan Kesehatan umum primer (Yankes Primer) dan harus memaksimalkan perawatan Dengan informasi dari literatur dan pengalaman oleh keluarga dan penggunaan aktif sumber para ahli dan dengan tujuan untuk memberi daya di masyarakat. Pelatihan klinis di pekerjaan masukan kepada permintaan yang datang dari (on-the-job training) dan supervisi dan lapangan, Departemen Kesehatan Mental dan dukungan yang menyeluruh terhadap pekerja Ketergantungan Zat memberi anjuran untuk Yankes primer oleh spesialis Kesehatan Mental strategi intervensi bagi masyarakat yang terekspos merupakan komponen penting bagi kesuksesan akan stresor ekstrem.

8 Ada beragam pilihan integrasi pelayanan Kesehatan Mental dalam intervensi sejalan dengan fase Kedaruratan . Fase Yankes Primer. Kedaruratan akut di sini didefinisikan sebagai periode saat angka kematian kasar (crude mortality 5. Akses ke pelayanan bagi semua. rate) sangat meningkat karena deprivasi kebutuhan Tidak dianjurkan untuk membuat pelayanan dasar (makanan, tempat berlindung, keamanan, air Kesehatan Mental bagi populasi khusus yang dan sanitasi, akses ke puskesmas, manajemen terpisah dan bersifat vertikal. Sejauh penyakit menular) akibat Kedaruratan . Periode ini dimungkinkan, akses terhadap pelayanan harus diikuti oleh fase rekonsolidasi saat kebutuhan dasar diperuntukkan bagi seluruh komunitas dan lebih kembali pada tingkat yang kurang lebih sama baik tidak terbatas pada sub-populasi yang dengan sebelum Kedaruratan atau, dalam kasus teridentifikasi berdasarkan keterpaparan akan pengungsian, pada tingkat yang sama dengan stresor tertentu.

9 Bagaimana pun juga, penting populasi sekitarnya. dalam Kedaruratan kompleks, untuk mengadakan program kampanye (a) daerah yang berbeda dapat berada dalam fase jangkauan (outreach awareness programmes) yang berbeda atau (b) suatu daerah dapat untuk menjamin pengobatan kelompok rentan berganti-ganti antara dua fase dalam waktu atau minoritas di Yankes Primer. tertentu. 6. Pelatihan dan supervisi. Kegiatan pelatihan dan supervisi harus dilakukan oleh spesialis Kesehatan Mental atau di bawah bimbingan mereka untuk waktu yang cukup agar menjamin efek yang berkelanjutan dari pelatihan dan pelayanan yang bertanggung jawab. Tidak dianjurkan melakukan pelatihan pendek ketrampilan untuk satu atau dua minggu tanpa supervisi lanjutan.

10 7. Perspektif jangka panjang. Setelah terpaparnya populasi terhadap stresor yang hebat, lebih baik memfokus pada pembangunan pelayanan Kesehatan Mental primer dan intervensi sosial yang berbasis komunitas untuk jangka menengah dan Rwandan returnees. Photo courtesy of UNHCR/A. Hollman panjang, daripada memfokus pada peredaan distres psikologik segera dan jangka pendek selama fase akut dari suatu Kedaruratan . 1. Fase Kedaruratan akut Sayangnya, gerakan dan pendanaan untuk program Kesehatan Mental paling banyak Selama fase Kedaruratan akut, dianjurkan untuk selama atau segera setelah Kedaruratan akut, melakukan intervensi sosial yang tidak tetapi program semacam ini akan jauh lebih mengganggu kebutuhan akut, seperti pengadaan efektif jika diimplementasikan dalam waktu yang makanan, tempat berlindung, pakaian, pelayanan panjang selama beberapa tahun berikutnya.


Related search queries