Example: tourism industry

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA TIMBANGAN …

PENGEMBANGANALAT PERAGATIMBANGANUNTUK MENGOPTIMALKAN BELAJAR HITUNG BAGI SISWA SDABSTRAKOleh:Estu Miyarso, studyaimstodevelopvisual aidsto learnthe scalesin order tooptimize theoperationcountinelementary oflearning that can beoptimizedinlow-gradeelementary school studentsthrough the use study uses amodel amounted to35 ofinstruments usedin this studywerequestionnaires,record sheetsandthe use ofdevelopmentprocesses,as well results showedthat this researchhas successfullydevelopedproductspropsscales withthe level ofairworthiness ofproducts, of learningthat can be optimizedinlow-gradeelementary school studentsthrough the use ofpropsthisisthe aspect ofcognitivescales.

hanya berorientasi pada pengerjaan soal-soal latihan. Jarang dijumpai pembelajaran matematika yang dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata.

Tags:

  Matematika

Information

Domain:

Source:

Link to this page:

Please notify us if you found a problem with this document:

Other abuse

Transcription of PENGEMBANGAN ALAT PERAGA TIMBANGAN …

1 PENGEMBANGANALAT PERAGATIMBANGANUNTUK MENGOPTIMALKAN BELAJAR HITUNG BAGI SISWA SDABSTRAKOleh:Estu Miyarso, studyaimstodevelopvisual aidsto learnthe scalesin order tooptimize theoperationcountinelementary oflearning that can beoptimizedinlow-gradeelementary school studentsthrough the use study uses amodel amounted to35 ofinstruments usedin this studywerequestionnaires,record sheetsandthe use ofdevelopmentprocesses,as well results showedthat this researchhas successfullydevelopedproductspropsscales withthe level ofairworthiness ofproducts, of learningthat can be optimizedinlow-gradeelementary school studentsthrough the use ofpropsthisisthe aspect ofcognitivescales.

2 Ofunderstanding ofsimplearithmeticoperationsforaddition, subtraction,multiplication,anddivisionis simplewith the :Viewer ToolDevelopmentScales, LearningOperationsCalculateelementary school childrenPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peragatimbangangunamengoptimalkan belajaroperasi hitung pada siswa aspek pembelajaranyang dapat dioptimalkanpadasiswa SD kelas rendahmelalui penggunaanalat ini menggunakan model penelitian uji coba dari penelitian ini berjumlah 35 instrumenyang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, lembar catatan prosespengembangan dan penggunaan, serta kamera photo menunjukkan bahwa penelitian ini telah berhasilmengembangkan produk alat peragatimbangandengan tingkat kelaikanproduk termasuk pada pembelajaranyang dapatdioptimalkanpada siswa SD kelas rendahmelalui penggunaanalatperagatimbanganini adalah aspek kognitif.

3 Berupa pemahamanoperasihitung sederhana untuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, danpembagian sederhana dengan sistem pola pikir konvergen Kunci: PENGEMBANGAN Produk TIMBANGAN Matematis ,BelajarOperasi merupakan proses interaksi antara Si belajar dengan sumber belajar dapat berwujud manusia (orang lain), pesan yang berupainformasi, bahan atau materi pelajaran, teknik atau prosedur, dan lingkungan baikfisik maupun non fisik (AECT dalam EstuMiyarso, 2009).Kegiatan pembelajaran akan dapat berjalan secara lebih efektif bila dalamprakteknya melibatkan seluruh potensi (aspek) yang dimiliki oleh si belajar. Aspektersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

4 Idealnya, ketiga aspekini dapat dikembangkan sekaligus pada setiap kegiatan pembelajaran termasukdalam konteks pembelajaran di keterlibatan seluruh aspek yang dimiliki siswa dalam kegiatanpembelajaran di sekolah menuntut para pendidik untuk terus mengembangkanmodel, metode, media, bahkan strategi pembelajaran yang berorientasi padakeaktifan siswa(student centered learning).Hal ini bisa dilihat dari langkahdesain pesan maupun materi pembelajaran yang idealnya dapat langsung dipahamioleh siswa, penciptaan proses dan suasana belajar yang nyaman, menyenangkan,sekaligus memunculkan tantangan tersendiri bagi siswa, hingga pelaksanaanevaluasi pembelajaran yang kegiatan pembelajaran ini juga dapat diwujudkan melalui sikaptotalitasprofesional seorang guru sebagai pendidik.

5 Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar di kelas. Perubahan paradigma ini telah terformalisasidalam Undang-Undang Guru dan Dosen (2005). Fungsi guru saat ini lebihberperan menjadi fasilitator, motivator, dan konselor dari pada inisiator ataubahkan transformator materi pelajaran di adalah salah satu mata pelajaran yang berisi materi tentangkemampuan dasar menghitung bagi siswa. Lebih dari itu, manfaat lain darimempelajari pelajaran matematika adalah siswa diharapkan memiliki pemahamandalam konsep operasi perhitungan, berpikir logis, dan sistematis. Dalampenerapannya, matematika merupakan ilmu dasar untuk PENGEMBANGAN sains danteknologi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari (Siti Nurjanah, 2010).

6 Masih menurut Siti Nurjanah, kenyataan di lapangan menunjukkan tidaksedikit siswa sekolah yang masih menganggap matematika adalah momoktersendiri. matematika adalah pelajaran yang bisa membuat siswa menjadi stress,membuat pikiran bingung, menghabiskan waktu dan cenderung hanya mengotak-atik rumus yang tidak berguna dalam kehidupan. Pelajaran matematika masihhanya berorientasi pada pengerjaan soal-soal latihan. Jarang dijumpaipembelajaran matematika yang dikaitkan langsung dengan kehidupan , matematika dipandang sebagai ilmu yang tidak perlu dipelajari dansering diabaikan karena memang sukar menurut sisi lain, proses pembelajaran yang dilakukan oleh kebanyakan gurumasih menggunakan metode klasikal dengan menerangkan secara konseptual danbersifat abstrak kepada siswa tentang materi matematika .

7 Masih banyak guruyang hanya mengandalkan buku cetak maupun sekedar papan tulis di kelas untukmenerangkan hal-hal abstrak tersebut kepada pengelolaan kelas untuk kegiatan pembelajaran matematika jugajarang dilakukan baik dalam bentuk pembagian kelompok kecil, pembagiankelompok besar, pengerjaan tugas mandiri dan sebagainya. Siswa juga jarangdiajak keluar dari ruangan kelas untuk mengamati gejala maupun fenomenasecara matematis yang ada disekitarnya. Suasana kelas terasa menjenuhkansehingga banyak siswa terutama yang memiliki kemampuan berpikir rendah untukcepat-cepat ingin segera mengakhiri proses kegiatan pembelajaran matematika mengatasi berbagai masalah tersebut diperlukan berbagai upayapendekatan pembelajaran matematika yang lebih mengkondisikan agar siswadapat berpartisipasi lebih aktif lagi dalam aktivitas pembelajarannya baik secaraindividu maupun berkelompok.

8 Diperlukan pula variasi dalam prosespenyampaian materi antar pokok bahasan pelajaran matematika yang tidak hanyabersifat deduktif tapi juga induktif. Variasi penggunaan media atau alat peragapembelajaran untuk mata pelajaran ini kiranya sangat dari beberapa asumsi dan kenyataan di lapangan tersebut, penelititertarik untuk mengangkat dan mengkaji salah satu solusi masalah pembelajaranmatematika yaitupengembangan alat PERAGA timbanganuntuk mengoptimalkanpembelajaranoperasi hitungpada siswa SD di TENTANGALAT PERAGA AlatPeraga PembelajaranAlat PERAGA atau alat bantu adalah alat pelajaran yang dipakai guru untukmenerangkan atau memperjelas materi pelajaran agar murid dapat lebih mudahmengerti, lebih tertarik dan lebih cepat memahami.

9 Alat bantu merupakan salahsatu komponen yang mendukung poses belajar mengajar. Kedudukannya samadengan media Oemar Hamalik (2001: 96), alat bantu atau alat PERAGA fungsinyatidak bisa disamakan dengan media pembelajaran. Alat bantu atau alat peragadalam penggunaannya masih memerlukan manusia (guru) untuk menyampaikanpesan atau informasi sesuai dengan tujuan pembelajarannya sedangkan mediapembelajaran dapat digunakan secara mandiri karena sudah meliputi pesan ataumengandung informasi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukantanpa harus melibatkan manusia (guru) lagi. Dengan kata lain, alat bantumerupakan bagian dari media alat bantu/ PERAGA yang disesuaikan dengan kemampuan siswamaka akan diperoleh gambaran yang lebih jelas dalam proses belajarnya terutamauntuk anak-anak yang masih sekolah ditingkat dasar.

10 Hal tersebut karena padadasarnya anak belajar melalui tahapan yang memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda kongkritsebagai perantara atau visualisasi konsep abstrak dicapai melalui tingkat-tingkatbelajar yang berbeda-beda. Bahkan orang dewasa yang umumnya sudah dapatmemahami konsep abstrak dalam keadaan tertentu sering memerlukan akan meningkat bila ada motivasi, karena itu dalam mengajarpundiperlukan faktor-faktor yang dapat memotivasi belajar, bahkan untuk mengajarmisalnya sikap guru dan penilaiannya, suasanasekolah yang menyenangkan dansebagainya. Konsep abstrak yang baru dipahami itu, selanjutnya akan mengendap,melekat dan tahan lama bila siswa belajar melalui perbuatan dan pengertian, bukanhanya mengingat-ingat bantu dalam penulisan ini merupakan alat bantu visual.


Related search queries